REPUBLIKA.CO.ID, Sudah tak diragukan lagi, Jong Tae Se adalah andalan tunggal timnas Korea Utara (Korut) di lini depan. Dalam laga persahabatan melawan Yunani, awal pekan ini, ia berhasil melesakkan dua gol dan membawa Korut mengimbangi juara Piala Eropa 2004 itu.
Keberhasilan Korut menembus putaran final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan juga tak lepas dari kontribusi Tae-Se. Pemain usia 25 tahun ini termasuk salah satu pemain langka dalam skuad Korut. Bagaimana tidak, di saat pemerintah mengisolasi warganya, Tae-Se justru bisa bermain di kompetisi J-League Jepang bersama Kawasaki Frontale.
Ternyata, ada sejarah berliku di balik bergabungnya Tae-Se bersama timnas Korut. Sebetulnya, pemain yang oleh media Jepang dan Korsel dijuluki sebagai 'Wayne Rooney-nya Asia' ini lahir dari orang tua yang berkebangsaan Korsel yang tinggal di Jepang. Tae-Se sendiri lahir di Nagoya pada 2 Maret 1984 silam.
Jong yang dalam identitas Jepangnya bermana Chong Tese itu memutuskan membelot dengan membela Korut usai menyaksikan Korut kalah dari Jepang di babak kualifikasi Piala Dunia 2006 zona Asia. Atas bantuan Chongryon, sebuah organisasi pro Korut, Jong akhirnya bisa mendapatkan passport Korut dan akhirnya FIFA pun membolehkan pemain bertinggi 180 centimeter itu bermain untuk Korut.
Tae-Se sangat ingin membela Korut karena punya ikatan batin kuat kuat karena leluhurnya berasal dari sana. Bersama timas Korut, performanya langsung memikat. Saat tampil di Turnamen Sepak Bola Asia Timur 2008 lalu, ia mencetak dua gol dari tiga laga. Sampai saat ini, ia sudah mencetak 11 gol dari 17 pertandingan bersama timnas Korut.
Tae-Se bergabung dengan Kawasaki Frontale sejak 2006. Sampai saat ini dia sudah bermain 111 kali (semua ajang) dan mencetak 42 gol. Khusus di J-League, ia mencetak 33 gol dari 83 kali main.
Bagi Korsel, nama Tae-Se tentu identik dengan pengkhianat karena aksi pembelotannya. Tapi, bagi Korut, ia justru bisa menjadi pahlawan selanjutnya jika mampu meloloskan 'negara barunya' ke putaran kedua Piala Dunia 2010.