REPUBLIKA.CO.ID, Tak ada yang menyangka, setelah 28 tahun menanti, tim semenjana Selandia Baru akhirnya mampu menginjakkan kaki kembali di ajang Piala Dunia. Tak tanggung-tanggung, tim berjuluk 'All Whites' ini hadir di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan yang notabene merupakan era sepakbola modern yang identik dengan persaingan ketat dan kompetitif.
Sayangnya, Selandia baru hadir melalui sebuah kompetisi yang jauh dari kompetitif dan ketat. Itu karena pesaing mereka pasca Australia hengkang ke Asia, hanya Kepulauan Fiji. Namun, jangan anggap remeh tim ini.
Pembangunan kultur sepakbola modern yang konsisten di negara ini menghadirkan talenta-talenta mumpuni macam Ryan Nielsen (Blackburn Rovers, Inggris) dan Shane Smeltz, pemuda keturunan Jerman yang kini membela Gold Coast United di Liga Australia.
Khusus Shane Smelzt, Striker ini memiliki penampilan menjanjikan di Afrika Selatan. Smeltz, yang kelahiran Goppingen, Baden Wurttenberg, Jerman 29 Sepetember 1981, ini merupakan striker yang berbahaya di Liga Australia, A-League.
Musim ini, Smelzt meraih top skor A-League dengan mengemas 19 gol dari 26 penampilannya. Torehan itu, cukup menjadi nilai plus pemain yang sempat mencicipi berbagai penghargaan seperti Footballer of The Year A-League pada tahun 2007 dan Oceania Player of The Year di tahun yang sama.
Smelzt mengawali karier internasionalnya bersama Negeri Kiwi di timnas U-20 pada tahun 2004. Saat itu, dari 4 penampilannya, pemilik nomor punggung 9 ini mencetak 6 gol. Performa yang kian matang mengantarnya menjadi penghuni tetap timnas Selandia Baru.
Sejak 2003 hingga kini, dari 29 penampilannya, Smelzt mampu mengemas 17 gol. Debutnya bersama timnas senior diawal sangat manis dengan torehan dua gol saat menahan seri Wales.
Pundi-undi golnya pun bertambah menjadi 18 gol, usai mencetak gol ke gawang Serbia, pada laga persahabatan beberapa hari lalu. "Sebagai striker, sangat penting menjaga penampilan. Sangat menyenangkan bisa mencetak gol, dan saya berharap bisa mencetak gol di Piala Dunia sehingga Selandia Baru mampu mencapai hasil optimal," tuturnya seperti dikutip dari situs Stuff.
Smelzt pun optimistis, rekan-rekannya juga mampu menjaga penampilan untuk menghadapi kompetisi yang jauh lebih ketat dari sebelumnya. ''Tak ada yang merasa dirinya paling hebat tapi setiap orang wajib menampilkan permainan terbaik," jelasnya.
Menarik untuk ditunggu permainan Smelzt menghadapi juara bertahan Italia, Paraguay, dan Slowakia di Grup F. Peluang Selandia Baru cukup terbuka lolos ke babak kedua untuk pertama kali asalkan mereka mampu menghadang Paraguay dan Slowakia.
Di atas kertas, Smeltz dan kawan-kawan mampu mengimbangi Slowakia. Namun, kunci keberhasilan Selandia Baru terletak bagaimana mereka menandingi kecepatan dan teknik sepakbola khas Amerika Latin dalam diri pemain-pemain Paraguay. Juga, tentu saja ketajaman Smeltz di lini depan yang berharap melesakkan gol perdana di Piala Dunia.