REPUBLIKA.CO.ID, Kabar buruk menghinggapi timnas Ghana saat pelatih Milovan Rajevac mengumumkan 23 pemain yang akan dibawa ke Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Bintang sekaligus motor serangan, Michael Essien, terpaksa dicoret dari daftar pemain karena cedera lututnya tak kunjung sembuh.
Lutut gelandang klub Inggris, Chelsea, itu mengalami kerusakan ligamen sejak memperkuat 'Black Stars' di Piala Afrika Januari silam. Beruntung, Ghana masih punya motor 'cadangan' dalam diri Sulley Muntari.
Gelandang Inter Milan ini tak kalah enerjik dan kuat dibandingkan Essien. Meski kalah bersaing dengan Thiago Motta dan Esteban Cambiasso di Inter, pemain berusia 25 tahun tetap memegang peranan penting di klubnya. Saat kedua gelandang tersebut kehabisan tenaga, Muntari masuk untuk menjaga tempo permainan.
Meski kepiawaiannya mengatur tempo permainan belum sebagus Essien, permainannya yang taktis dan determinasi yang tinggi tetap menjadikannya pilihan utama di lini tengah.
Tak jarang, Muntari juga menjadi pemecah kebuntuan di saat lini depan Ghana mandul. Berpasangan dengan Stephen Appiah, keduanya akan membuat kesulitan lawan mengembangkan permainan.
Pemain yang mengawali karier bersama Udinese dan sempat memperkuat Portsmouth ini menghabiskan dua tahun terakhirnya bersama Inter; Membantu Nerazzurri meraih dua gelar scudetto Seri A Liga Italia, satu trofi Liga Champions, serta satu Piala Italia.
Sejak menjalani debutnya pada tahun 2002 bersama Ghana, Muntari telah tampil sebanyak 52 kali dan mencetak 15 gol. Catatan yang sangat baik bagi seorang gelandang
Namun, belakangan Muntari sempat memicu kasus disiplin dengan Federasi Sepak Bola Ghana. Untunglah persoalan itu tak diperpanjang.
Muntari adalah gelandang kiri yang sangat diandalkan tim. Ia juga mampu beroperasi di gelandang kanan. Kekuatan tendangan kaki kirinya ditakuti berbagai kiper. Muntari pandai memanfaatkan kesempatan dalam melepaskan tembakan, jadi awasi saja tendangan keras kaki kirinya di Afrika Selatan nanti.