Senin 25 Dec 2017 07:58 WIB
Evaluasi dan Outlook 2018

Menanti Kejutan Baru di Piala Dunia 2018

Piala Dunia akan dimulai pada 14 Juni dan berakhir 15 Juli 2018 di Rusia.

Undian grup penyisihan Piala Dunia 2018 digelar di Istana Kremlin, Rusia, Jumat (1/12) malam WIB.
Foto: AP/Pavel Golovkin
Undian grup penyisihan Piala Dunia 2018 digelar di Istana Kremlin, Rusia, Jumat (1/12) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Endro Yuwanto

Pengundian penyisihan grup Piala Dunia 2018 sudah usai beberapa pekan lalu. Pada gelaran di State Kremlin Palace, Moskow, Rusia Jumat malam WIB, 1 Desember 2017, 32 tim nasional (timnas) sudah mengetahui lawan yang bakal dihadapi masing-masing.

Piala Dunia akan dimulai pada 14 Juni dan berakhir 15 Juli 2018 di Rusia. Tuan rumah Rusia berada di Grup A bersama Arab Saudi, Mesir, dan Uruguay. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden FIFA, Gianni Infantino, membuka upacara undian Piala Dunia Rusia 2018.

"Negara kami menanti kejuaraan itu dan ingin melaksanakannya pada level tertinggi," ujar Putin lewat pidatonya yang tersiar luas di layar kaca. Putin menyatakan, Rusia sudah mencintai sepak bola sejak dulu dan berjanji akan 'melakukan semua hal untuk menjadikannya sebagai festival olah raga terakbar.'

Rusia akan mengawali laga pembuka melawan Arab Saudi pada 14 Juni 2018 di Stadion Luzhniki Moskow, ibu kota Rusia, yang merupakan stadion terbesar dan terbaru dalam Piala Dunia di Rusia. Dengan kapasitas 81 ribu penonton, stadion yang dibangun di lokasi stadion lama ini juga akan menjadi ajang untuk pertandingan final pada Ahad, 15 Juli 2018.

Luzhniki Stadium berada di lokasi bekas Stadion Central Lenin--yang dulu dibangun hanya dalam waktu 450 hari antara tahun 1955 dan 1956-- mencerminkan ambisi dari pemerintah Uni Soviet (sebelum pecah dan salah satunya menjadi Rusia) setelah atletnya meraih 71 medali di Olimpide pertama di Helsinki 1952. Dibangun untuk Olimpiade Moskow 1980, Stadion Central Lenin memiliki kapasitas 100 ribu penonton.

Pertandingan lainnya akan berlangsung di 11 stadion lainnya di seluruh Rusia yang tersebar dengan jarak terjauh sekitar 2.900 km dari Stadion Kaliningrad di kawasan Pantai Laut Baltik hingga Stadion Ekaterinburg di Pegunungan Ural. Jarak yang jauh itu membuat ada empat zona waktu yang berbeda antara 12 stadion yang akan menggelar total 64 pertandingan.

Memang, putaran final Piala Dunia Rusia 2018 mendatang tidak akan diramaikan oleh tim unggulan Italia--yang pernah merebut empat Piala Dunia--dan Belanda, yang tersingkir di fase kualifikasi. Namun masih ada dua negara pemilik tradisi sepak bola yang kental di Rusia nanti, yakni Brasil dan Argentina.

Bahkan, Brasil diprediksi bakal menghadapi Argentina di final Piala Dunia 2018. Begitu setidaknya menurut sebuah prediksi dari komputer super di Eropa dan sejumlah pengamat sepak bola. Belum lagi, setidaknya ada dua grup neraka yang tercipta. Spanyol dan Portugal tergabung di Grup B, serta Belgia dan Inggris bentrok di Grup H. Jangan lupa dengan juara bertahan Jerman yang merupakan favorit juara. Begitu pula dengan Prancis.

Layak untuk dinanti pula tim debutan Piala Dunia. Islandia merupakan satu-satunya negara dengan populasi di bawah satu juta orang yang pernah tampil di Piala Dunia. Selama ini, Islandia tidak pernah lolos ke turnamen besar, kecuali Piala Eropa 2016, saat menggulung Inggris sebelum melangkah ke perempat final. Panama pun berhasil lolos ke Piala Dunia untuk kali pertama berkat kemenangan di menit 88 menit saat menekuk Kosta Rika, sekaligus menyingkirkan Amerika Serikat.

Islandia dan Panama bisa mencontoh Kosta Rika hampir empat tahun lalu di Piala Dunia 2014 Brasil. Diremehkan karena berada bersama Italia, Inggris, dan Uruguay, Kosta Rika mampu memukau dunia dengan berhasil menjadi juara Grup D. Bahkan, yang lebih mengesankan, melaju hingga babak delapan besar. Kosta Rika hanya kalah beruntung dari Belanda pada drama adu penalti.

Prediksi Piala Dunia 2018 pun sudah dilakukan oleh situs analisis dan statistik Opta yang dibuat berdasarkan database ekstensif internasional dan pertandingan Piala Dunia. Setiap tim memiliki kekuatan menyerang dan defensif yang dihitung berdasarkan kinerja masa lalu.

Dengan menggunakan kekuatan menyerang dan defensif ini, bersama beberapa variabel spesifik Piala Dunia lainnya, kemungkinan diberikan pada setiap hasil potensial. Kekuatan menyerang dan defensif didasarkan pada hasil dari semua pertandingan internasional resmi dalam empat tahun sebelum Piala Dunia. Selain itu, kekuatan memperhitungkan hasil pada Piala Dunia 2010 dan 2014. Beberapa faktor lainnya juga dianggap sebagai variabel spesifik Piala Dunia.

Dengan variabel itu, Opta memprediksi persentase juara Piala Dunia 2018. Yang tertinggi, Brasil mendapat 14,2 persen. Jerman 11,4 persen. Argentina 10, 9 persen. Lalu Prancis 10, persen. Kemudian, timnas yang diprediksi dengan lolos ke final adalah Brasil 22,5 persen. Lalu Spanyol 16,2 persen. Kemudian Belgia 8,2 persen, dan Inggris 4,7 persen.

Tak hanya Opta, Sport Illustrated pun sudah membuat membuat prediksi berdasarkan penilaian empat pakar sepak bola mengenai tim-tim mana saja yang bakal lolos dari fase grup Piala Dunia 2018.

Panel Planet Futbol yang terdiri dari Grant Wahl, Brian Straus, Luis Miguel Echegaray, dan Avi Creditor memprediksi dua tim untuk masing-masing grup yang bakal lolos ke babak knockout turnamen akbar sepak bola sejagat yang diadakan tahun depan itu. Nama-nama timnas yang disebutkan Opta seperti Argentina, Brasil, Jerman, Spanyol, Prancis, Inggris, dan Belgia juga diprediksi melaju dari fase grup.

Namun, prediksi tentu tak selalu menjadi kenyataan di atas lapangan hijau. Selalu saja ada kejutan di gelaran Piala Dunia. Prediksi di atas kertas bisa jadi perkiraan yang kemudian tak berbekas. Bukan Piala Dunia jika tak memberikan kejutan. Yang terbaru, lihat saja pertandingan semifinal Piala Dunia 2014 antara tuan rumah Brasil kontra Jerman yang di luar dugaan banyak orang. Siapa sangka Der Panzer mampu menaklukkan Brasil dengan skor telak 7-1 di hadapan pendukung tuan rumah yang memiliki tradisi panjang sepak bola.

Tak hanya itu, Jerman pun mencatat sejarah baru di Piala Dunia 2014 Brasil. Selain merengkuh Piala Dunia untuk keempat kalinya, Der Panzer menjadi negara Eropa pertama yang berhasil juara di tanah Amerika (Selatan) Latin. Jerman juara dunia usai mengalahkan Argentina 1-0 pada laga final Piala Dunia 2014 di Estadio do Maracana, Rio de Janeiro, Brasil. Sekaligus menghapus kutukan bahwa tim Eropa tak bisa juara di Amerika Latin.

Bisa jadi giliran timnas negara-negara Asia kali ini berjaya di Piala Dunia 2018. Apalagi Asia telah menorehkan rekor baru dengan mengirim lima wakil ke Rusia, melalui Australia, Jepang, Arab Saudi, Iran, dan Korea Selatan. Layak untuk dinanti kejutan demi kejutan Piala Dunia yang akan selalu tersaji di Rusia nanti.

Grup Piala Dunia 14 Juni hingga 15 Juli 2018

Grup A

Rusia, Arab Saudi, Mesir, Uruguai

Grup B

Portugal, Spanyol, Maroko, Iran

Grup C

Prancis, Australia, Peru, Denmark

Grup D

Argentina, Islandia, Kroasia, Nigeria

Grup E

Brasil, Swiss, Kosta Rika, Serbia

Grup F

Jerman, Meksiko, Swedia, Korea Selatan

Grup G

Belgia, Panama, Tunisia, Inggris

Grup H

Polandia, Senegal, Kolombia, Jepang

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement