REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sejumlah perusahaan asal Cina diperkirakan telah menghabiskan 835 juta dolar AS atau sekitar Rp 11,1 triliun untuk belanja iklan dalam Piala Dunia yang dihelat di 11 kota di Rusia pada 14 Juni hingga 15 Juli 2018. Perusahaan periklanan Cina telah membelanjakan dana dua kali lipat dibandingkan Amerika Serikat (AS) yang hanya 400 juta dolar AS.
Begitu pula nilai belanja iklan Cina jauh lebih besar jika dibandingkan dengan Rusia sebagai tuan rumah yang hanya 64 juta dolar AS. Data statistik ini dikeluarkan grup media Zenith yang diposting dalam aplikasi Yicai.com, Ahad (10/6).
Tujuh perusahaan Cina, yakni Dalian Wanda Group, Hisense Electronics Co, China Mengniu Dairy Co, Yadea Technology Group Co Ltd, Vivo Mobile Communication Technology, Zhidian Yijing Virtual Reality Technology, dan Immerex, turut mensponsori Piala Dunia 2018.
Padahal, China Daily, Senin (11/6) melaporkan, pada Piala Dunia di Afrika Selatan delapan tahun silam, hanya satu perusahaan Cina yang menjadi sponsor sekaligus mencatat sejarah sebagai perusahaan pertama dari daratan Tiongkok yang terlibat dalam perhelatan akbar sepak bola sejagat empat tahunan.
Zenith memperkirakan perusahaan periklanan global diperkirakan membelanjakan 2,4 miliar dolar AS pada Piala Dunia tahun ini. Merek-merek global juga diperkirakan akan mampu menjangkau 3,5 miliar pemirsa di seluruh dunia selama penyelenggaraan Piala Dunia 2018.