REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Raksasa olahraga Nike mengungkapkan telah menarik pasokan sepatu ke pemain Iran menjelang Piala Dunia 2018 karena sanksi baru AS. Keputusan itu membuat frustrasi para pemain Iran dan pelatih Carlos Queiroz, yang meminta FIFA untuk membantu para pemainnya.
Langkah ini diambil karena bulan lalu, Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia. Dia bersumpah untuk menerapkan kembali sanksi ekonomi yang sempat dibebaskan ketika kesepakatan itu ditandatangani pada 2015.
Beberapa perusahaan asing besar asal AS sejak itu mengumumkan mereka akan menangguhkan kegiatan mereka di Iran. "Sanksi AS berarti bahwa, sebagai perusahaan AS, Nike tidak dapat menyediakan sepatu untuk pemain di tim nasional Iran saat ini," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC, Rabu (13/6).
Ikuti info menarik seputar Piala Dunia 2018 di: Instagram @Republikbola37, Twitter @Republikbola37 dan Facebook @Republikbola37
Bagi Nike, kebijakan ini berlaku untuk sanksi yang berjalan selama bertahun-tahun dan dapat diberlakukan oleh hukum. Menurut Departemen Keuangan AS, setiap entitas AS yang ditemukan melanggar sanksi bisa menghadapi denda besar.
Queiroz, yang sebelumnya melatih Portugal dan Real Madrid, mengatakan, para pemain terbiasa dengan peralatan olahraga mereka. Sanksi itu dinilainya tidak benar, dan meminta FIFA turun tangan sepekan sebelum pertandingan penting di Piala Dunia.
"Kami hanya manajer dan pemain sepak bola, dan tidak boleh terlibat dalam masalah seperti itu. Tapi kami meminta FIFA untuk membantu kami dengan ini," ujar Queiroz.
Sejumlah orang Iran bahkan memulai kampanye di media sosial untuk memboikot produk Nike sebagai balasan, menggunakan tagar #NoForNike.
"Ketika Iran menolak bermain melawan Israel, itu adalah campur tangan politik dalam olahraga. Tetapi ketika Nike menolak untuk memasok sepatu bot ke pemain Iran karena sanksi, FIFA tidak mengatakan sepatah kata pun," kata seorang pengguna di Twitter.
Dalam video yang viral, seorang pria Iran yang menggambarkan dirinya sebagai dokter gigi melemparkan sepasang sepatu Nike ke dalam tong. Pria itu mengatakan, keputusan perusahaan adalah penghinaan terhadap orang Iran dan semua pencinta sepak bola.
Ini bukan satu-satunya gangguan yang menghambat persiapan Iran menuju Rusia. Federasi Sepak Bola Iran menghentikan hubungan dengan mitranya, Yunani, bulan lalu, setelah persahabatan antara keduanya dibatalkan di tengah ketegangan antara Yunani dan Turki. Laga pemanasan kedua melawan Kosovo juga dibatalkan.