REPUBLIKA.CO.ID, ZAGREB -- Lebih dari 300.000 warga Kroasia mengenakan kemeja kotak-kotak merah dan putih serta selendang "tumpah" ke jalan-jalan ibu kota Zagreb pada hari Senin (16/7). Ratusan ribu warga itu menyambut pulang tim sepak bola nasional mereka yang sukses mencapai final Piala Dunia di Rusia.
Meski kalah dari Perancis di Moskow pada Ahad, Kroasia meraih hasil terbaiknya di Piala Dunia, melampaui tempat ketiga yang dimenangkan 20 tahun lalu di Piala Dunia di Prancis. "Mereka kalah di final, tetapi memenangkan dunia," adalah judul headline Daftar Jutarnji.
Keberhasilan tim Kroasia membawa sukacita yang nyata bagi bangsa Balkan kecil yang terdiri dari empat juta orang. Perayaan itu pun disiarkan langsung di televisi nasional sejak pesawat dari Moskow mendekati bandara Zagreb.
Untuk menghormati tim, pesawat dikawal oleh dua jet tempur setelah memasuki ruang udara Kroasia. Setelah mendarat, meriam air menciptakan lengkungan air yang dilewati pesawat, dan karpet merah digulirkan untuk para pemain.
Tim mengendarai bus terbuka menuju pusat kota melalui jalan-jalan yang penuh dengan puluhan ribu penggemar yang bersorak-sorai. Namun setelah empat jam perjalanan, bus berhenti sekitar satu kilometer dari alun-alun pusat karena tidak dapat melewati kerumunan.
Lebih dari 100.000 orang menunggu berjam-jam di alun-alun, melantunkan dan melambai-lambaikan spanduk selamat datang dan bendera nasional. "Marry me, Rebic", salah satu spanduk mengatakan kepada pemain depan Kroasia, Ante Rebic.
"Kami harus menggunakan kesempatan ini untuk membangunnya, meningkatkan infrastruktur sepakbola kami dan berusaha menjadi lebih baik," kata Robert Prosinecki, mantan gelandang Kroasia yang memenangkan medali perunggu di Prancis pada tahun 1998, pada perayaan di pusat kota Zagreb.
Perayaan itu diperkirakan akan berlanjut hingga malam ketika bus perlahan bergerak menuju alun-alun.