Senin 28 May 2012 16:08 WIB

Antusiasme Piala Eropa Mulai Terlihat di Polandia & Ukraina

Turis muda memfoto kontrusksi bangunan Zona Suporter ‘Piala Eropa 2012’ di pusat kota Warsawa, Polandia, Senin (21/5).
Foto: AP/Czarek Sokolowski
Turis muda memfoto kontrusksi bangunan Zona Suporter ‘Piala Eropa 2012’ di pusat kota Warsawa, Polandia, Senin (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Saat Euro 2012 melakukan hitung mundur, gaung kompetisi telah terbangun di Polandia dan Ukraina. Meski, bagian kecil dari kedua negara tersebut terlihat kebal dari demam sepak bola.

Opini terbelah antara orang-orang yang ingin menikmati pesta sepak bola dan sangat mendukung negaranya menjadi tuan rumah kejuaraan Eropa, dan sebagian lain jauh dari rasa antusiasme.

Turnamen yang diikuti 16 negara ini akan dimulai di Warsawa pada 8 Juni, dan berakhir dengan final di ibukota Ukraina, Kiev, pada 1 Juli. "Ini akan menjadi gila dan ramai," kata seorang pelajar, Monika Kowalska (19), yang ditemui di Istana Kebudayaan kota Warsawa.

Negara ini akan menjadi pusat bagi 100.000 pengunjung yang datang, jumlah pengunjung terbesar di Polandia maupun di Ukraina. "Atmosfernya akan hebat sepanjang waktu, bahkan jika Polandia tersingkir sejak awal," kata kekasih Kowalska, Rafal Szmit (19).

Di dekat Sungai Vistula berdiri Stadion Nasional Warsawa yang baru. Arena itu akan dipakai untuk pertandingan pertama Euro 2012, di mana Polandia akan menghadapi juara 2004, Yunani.

Untuk menyalakan atmosfer tersebut, stasiun kereta api Warsawa yang telah diperbarui kini dihiasi dengan wajah-wajah pendukung yang dicat sesuai dengan warna negara peserta Euro 2004. Bahkan sebuah salon dibuka di dekatnya demi menyediakan jasa untuk mewarnai rambut dan kuku sesuai warna negara si penggemar.

Pelan namun pasti, logo Euro 2012 dan kedua maskotnya, Slavek dan Slavko, mulai menghiasi apapun - dari coklat sampai pakaian olahraga - di kaca-kaca dan rak toko. Slavek dari Polandia mengenakan pakaian berwarna putih dan merah, sedangkan Slavko dari Ukraina mengenakan pakaian berwarna kuning dan biru, juga menghiasi tiang lampu di jalan utama Warsawa, Nowy Swiat.

Pada 2007, Ukraina dan negara tetangganya, Polandia, secara mengejutkan mengalahkan Italia, untuk menggelar Euro 2012. Ini adalah kali pertama badan sepak bola Eropa, UEFA, memilih untuk menggelar turnamen papan atas ini di bekas negara 'Tirai Besi'. Penunjukkan itu berarti pula mereka mengharapkan sesuatu yang penting dari kedua tuan rumah ini.

Tantangan infrastuktur menjadi hal besar, membuat Polandia dan Ukraina harus mengucurkan banyak uang, terutama untuk pembenahan sektor transportasi. Kota-kota yang menjadi tuan rumah segera membangun arena-arena besar. Langkah itu memicu keluhan dari sebagian penduduk, yang merasa sepak bola telah mengorbankan banyak hal.

"Ini akan hebat untuk restoran-restoran dan hotel, namun bagi masyarakat umum, ini terlalu banyak, kata seorang mantan insinyur, Darek Sikora (73), di taman Warsawa. "Ini akan menjadi gangguan," tambahnya. "Berkeliling (kota) kini tidak akan mudah."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement