REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Selaku tuan rumah penyelenggaraan Piala Eropa 2012, Polandia menjamin keselamatan para suporter negara peserta Piala Eropa yang datang ke negara Eropa Tengah tersebut. Negara bekas jajahan Jerman itu memastikan tidak akan ada ancaman kekerasan seperti yang dilontarkan mantan bek Timnas Inggris, Sol Campbell.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Polandia, Malgorzata Wozniak, mengatakan, ribuan polisi telah disiapkan untuk menjamin keselamatan penonton. "Kementerian Dalam Negeri dan Kepolisian Polandia menjamin keselamatan para suporter dan pemain yang datang untuk Piala Eropa 2012," kata Wozniak dilansir SkySports, Kamis (31/5).

Bahkan, tambah Wozniak, Kepolisian Polandia telah mempersiapkan prosedur keamanan selama bertahun-tahun dengan memperkirakan berbagai skenario yang akan terjadi. Untuk itu, ia mengkritik keras pernyataan Campbell yang menyatakan tingkat keamanan di Polandia bisa mengancam keselamatan fans Inggris.

Sebelumnya Campbell memperingatkan Hooligans --sebutan untuk fans Inggris-- untuk tidak pergi ke Polandia dan Ukraina guna mendukung skuat the Three Lions. Alasannya, ia mengkhawatirkan keselamatan para hooligan akan terjadi tindakan anarkis dan kekerasan rasial.

"Tetap di rumah saja menonton melalui televisi. Jangan ambil resiko, karena anda bisa saja pulang ke Inggris di dalam peti mati," kata Campbell kepada BBC.

Pernyataan yang dikeluarkan legenda Arsenal itu muncul setelah melihat tayangan BBC yang memperlihatkan kekerasan fisik dan rasisme di kedua negara yang menjadi tuan rumah. Tayangan itu merekam tindakan segelintir orang yang melakukan salam ala Nazi, mengejek pemain kulit hitam dengan suara monyet, serta menyerang para pelajar Asia di Metalist Stadium, Karviv.

Kekhawatiran itu pun akhirnya membuat keluarga dari dua pemain kulit hitam Inggris, Theo Walcott dan Alex Oxlade-Chamberlain, mengurungkan niat untuk menyaksikan pertandingan secara langsung.

Ikuti Whatsapp Channel Republika