Jumat 01 Jun 2012 15:40 WIB

Pemerintah Prancis Boikot Piala Eropa di Ukraina

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Hazliansyah
Piala Eropa 2012
Foto: Reuters/Anatolii Stepanov
Piala Eropa 2012

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis akan memboikot penyelenggaraan Piala Eropa 2012 di Ukraina.

Ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Ukraina yang dianggap melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)  kepada mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko, yang sedang menjalani masa tahanan.

Menteri Olahraga Prancis, Valerie Fourneyron mengatakan, salah satu bentuk boikot yang dilakukan adalah tidak akan adanya satu pejabat pemerintah yang menghadiri perhelatan Piala Eropa di Ukraina.

"Keputusan ini diambil setelah melihat situasi yang dialami Tymoshenko. Tidak ada satu pun pejabat pemerintah Prancis yang  berpergian ke Ukraina selama Piala Eropa berlangsung," kata Valerie Fourneyron.

Tymoshenko sudah mendekam di penjara sebagai tahanan di Kota Kharviv sejak Oktober 2011. Wanita 51 tahun yang merupakan rival utama Presiden Viktor Yanukovich ini dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena terbukti melakukan penyalahgunaan kekuasaan sehingga menyebabkan kerugian negara akibat kerjasama impor gas alam dengan Rusia pada tahun 2009.

Ia juga masih akan menjalani pengadilan terkait penggelapan pajak selama masa jabatannya.

Selama menjalani masa tahanan, Tymoshenko mengaku kerap mendapatkan perlakuan kasar oleh para sipir penjara. Beberapa foto yang memperlihatkan luka lebam akibat penyiksaan itu pun sempat tersebar luas.

Sebagai bentuk protes pribadi, Tymoshenko kemudian melakukan aksi mogok makan sebelum akhirnya menjalani perawatan karena kondisinya semakin menurun. Sebelumnya, atas keprihatinan itu, bangsa Uni Eropa lainnya sempat melontarkan kecaman dan mengajak seluruh negara anggota menggagalkan perhelatan Piala Eropa 20120 di Polandia-Ukraina.

Spanyol misalnya, negara yang dikenal dengan negeri Matador ini memastikan tidak akan ada satu pun pejabat yang hadir di Ukraina, meski mereka akan menembus partai final.

"Meskipun Spanyol menembus final, tidak akan ada pejabat pemerintah yang hadir. Kecuali Ukraina telah menyelesaikan permasalahan Tymoshenko," kata Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Garcia Margallo.

Dalam Piala Eropa, Ukraina dan Prancis tergabung dalam Grup D bersama Inggris dan Swedia. Prancis akan melakoni laga perdana melawan Inggris pada 11 Juni, sedangkan Ukraina lebih dulu berhadapan dengan Swedia pada 12 Juni.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement