REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Presiden UEFA, Michel Platini, menilai Prancis merupakan tim yang berpotensi menjadi kuda hitam, namun sambil bergurau ia berkata bahwa kemajuan mereka tergantung pada apakah mereka akan mogok bermain atau tidak.
Mantan kapten Prancis ini berkata pada konferensi pers di Warsawa bahwa pasukan Laurent Blanc, yang diharapkan tiba di Ukraina Rabu (6/6) malam, memiliki catatan bagus perihal tidak terkalahkan dalam 21 pertandingan, dan lini depannya sedang bagus.
"Saya pikir mereka merupakan tim yang ingin disaksikan orang-orang - jika mereka tidak mogok di bus," ucapnya sambil tersenyum, Rabu (6/6).
Prancis berharap dapat menghapus kenangan buruk dari bencana di Piala Dunia dua tahun silam di Afrika Selatan, ketika para pemain melakukan perlawanan kepada pelatih mereka, Raymond Domenech - para pemain menolak meninggalkan bus untuk menjalani latihan - dan tersingkir di putaran pertama secara memalukan.
Secara keseluruhan, Platini - yang mengangkat trofi kejuaraan Eropa dengan Prancis pada 1984 ketika ia mencetak sembilan gol sepanjang turnamen - menjagokan juara bertahan, Spanyol, dan favorit abadi, Jerman, untuk menjadi juara ketika kompetisi itu berakhir dengan final di Kiev pada 1 Juli.
"Dua tim (unggulan) bagi saya adalah Spanyol dan Jerman - jika mereka bermain 100 persen. Namun jika tidak, terdapat banyak tim yang dapat mengalahkan mereka," tambahnya.