Rabu 13 Jun 2012 01:16 WIB

Ini Alasan Nasri Melakukan Selebrasi 'Tutup Mulut'

Gelandang timnas Prancis, Samir Nasri, melakukan selebrasi tutup mulut usai menjebol gawang Inggris di laga Grup D Piala Eropa 2012 di Donbass Arena, Donetsk, Ukraina, pada Senin (11/6).
Foto: Reuters/Alessandro Bianchi
Gelandang timnas Prancis, Samir Nasri, melakukan selebrasi tutup mulut usai menjebol gawang Inggris di laga Grup D Piala Eropa 2012 di Donbass Arena, Donetsk, Ukraina, pada Senin (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK - Gelandang timnas Prancis, Samir Nasri, sempat memantik kontroversi saat merayakan golnya dengan bahasa tubuh 'tutup mulutmu' usai menjebol jala Inggris di laga Grup D Piala Eropa 2012 di Donetsk, Ukraina, pada Senin (11/6). Namun, ia mengaku tidak menyesali aksinya karena punya alasan pribadi. 

Seperti dimuat The Telegraph, Nasri ternyata mengaku sengaja melakukan selebrasi gol itu untuk 'membungkam' jurnalis dari surat kabar olahraga Prancis L'Equipe. 

Surat kabar itu, sempat mengkritik penampilannya pada pertandingan uji coba Prancis baru baru ini. Bagi dia kritik itu sebenarnya tidak masalah, namun rupanya tidak untuk ibunya, yang menurutnya sempat tersakiti setelah membaca koran berisi kalimat pedas untuk putranya tersebut.

Nasri berkata: "Saya tidak menyesalinya. Saya tidak membaca koran. Anda harus melakukan evaluasi sendiri setelah kompetisi. Orang akan melakukan segala cara untuk membuat tim Prancis tidak tenang."

"(pemberitaan) Itu tidak membuatku nyaman karena...ibuku sedang sakit dan ketika dia membaca kalau anaknya adalah 'sampah', itu menyakitkan."

Meski begitu, gelandang Manchester City ini juga tidak menampik kalau aksinya tersebut mungkin bisa dinilai berlebihan. Bagi dia reaksi itu terjadi secara spontan.

"Kadangkala, Anda melakukan reaksi meledak pada momen tertentu yang tidak seharusnya dilakukan pemain," kata Nasri. "Reaksiku mungkin saja ceroboh." 

sumber : The Telegraph
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement