Rabu 13 Jun 2012 22:38 WIB

Pendukung Polandia-Rusia Berkelahi, UEFA Mengecam

Fans Polandia menyalakan kembang api ketika aparat kepolisian mencoba memisahkan mereka dari perkelahian dengan fans Rusia jelang pertandingan kedua di laga Grup A Piala Eropa 2012 di Warsawa, Polandia, Selasa (12/6).
Foto: AP/Czarek Sokolowski
Fans Polandia menyalakan kembang api ketika aparat kepolisian mencoba memisahkan mereka dari perkelahian dengan fans Rusia jelang pertandingan kedua di laga Grup A Piala Eropa 2012 di Warsawa, Polandia, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA - Seperti yang telah diprediksi, pertandingan Piala Eropa 2012 antara Polandia dan Rusia di Warsawa berbuntut rusuh. Terjadi bentrokan antarpendukung dua negara tersebut.

Badan sepak bola Eropa pada Rabu (13/6) mengecam perkelahian tersebut. "UEFA mengecam insiden-insiden terisolir yang terjadi kemarin (Selasa). ketika beberapa grup yang diketahui merupakan pembuat onar melempari polisi dengan misil, dan menyerang pendukung tanpa memandang tim yang mereka dukung," demikian pernyataan UEFA melalui surat elektronik.

"Mereka semua telah ditahan dan sanksi akan dijatuhkan oleh pihak berwenang." Pertandingan tersebut, yang berakhir imbang 1-1, dimainkan di bawah pengawasan keamanan ketat dan latar belakang politis yang sengit, di mana hubungan masa lalu yang buruk membuat pertandingan-pertandingan olahraga antara Polandia dan Rusia selalu berlangsung panas.

Selasa juga merupakan hari nasional Rusia dan sekitar 10.000 pendukung Rusia yang memiliki tiket untuk pertandingan tersebut, berjalan bersama menuju arah stadion. Jumlah tersebut merupakan jumlah warga Rusia terbesar di jalan-jalan Warsawa sejak akhir Perang Dunia II.

Polisi berkata bahwa mereka telah menahan 157 warga Polandia dan 24 orang Rusia, serta satu orang Spanyol, satu orang Hungaria, dan seorang warga Aljazair, yang terlibat kekerasan. Saat insiden terjadi, pasukan anti huru-hara harus menggunakan water cannon dan menembakkan gas air mata serta peluru karet untuk menertibkan keadaan.

 

Sepuluh petugas kepolisian harus mendapat perawatan akibat cedera, demikian juga sepuluh pendukung. Menteri olahraga Polandia, Joanna Mucha, menyebut tindak kekerasan tersebut sebagai "hal yang mengejutkan".

Sementara Perdana Menteri Donald Tusk, mengatakan kekerasan itu melibatkan "beberapa ratus orang idiot dari kedua kubu. Ia bersumpah untuk "memberi pelajaran kepada mereka" melalui pengadilan.

Pada akhir pertandingan di Stadion Nasional, beberapa ratus polisi anti huru-hara berkumpul di depan para pendukung Rusia saat peluit akhir pertandingan berbunyi.

UEFA mengatakan bahwa mereka berniat untuk "menciptakan lingkungan yang ramah ditambah dengan pendekatan rendah hati dari pihak kepolisian."

Mereka menambahkan, "Fokus seharusnya pada memfasilitasi kegembiraan pertandingan dari penggemar sepak bola sejati, dan mengisolasi persentase kecil dari para pembuat onar."

Rusia akan kembali bermain di Warsawa pada Sabtu melawan Yunani, sedangkan Polandia bermain melawan Republik Ceko di Wroclaw, bagian Barat Daya Polandia. Pertandingan final Piala Eropa 2012 akan dilangsungkan di ibukota Ukraina, Kiev, pada 1 Juli.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement