REPUBLIKA.CO.ID, GDANSK -- Laga kontra Italia di Municipal Stadium, Poznan, Senin (18/6) mendatang, menjadi pertandingan pamungkas the Boys in Green di Ukraina-Polandia. Pertandingan itu pun menjadi ujian kesetian bagi pelatih Irlandia, Giovanni Trapattoni yang berkebangsaan Italia.
Di satu sisi, Trapattoni dituntut mambawa Irlandia pulang ke tanah air dengan kebanggan, dalam hal ini meraih kemenangan. Tapi di sisi lain, Italia membutuhkan kemenangan demi memastikan langkah ke fase selanjutnya. Dan Trappatoni menegaskan bakal menjadi 'penghianat' negaranya alias tidak akan main mata dengan Gli Azzurri.
"Kami harus bermain dengan pendekatan yang berbeda saat menghadapi Italia nanti. Selain itu, kami harus memastikan Irlandia menyelesaikan turnamen ini dengan kepala tegak," ujarnya seperti dilansir Sky Sports, Jumat (15/6).
Trapattoni menegaskan, jika pada akhirnya Italia melangkah ke fase selanjutnya, itu tak lepas dari kemampuan Andrea Pirlo dkk. Irlandia sudah dipastikan tersingkir lebih awal dari Piala Eropa 2012 setelah mendulang dua kali kekalahan dari Kroasia dan Spanyol.
Irlandia tenggelam di dasar klasemen lantaran belum mendapatkan poin dari dua laga. Kekalahan telak 0-4 dari Spanyol menutup rapat peluang Irlandia lolos ke fase perempat final, meski menang dari Italia.
Sebelumnya Trapattoni meminta maaf kepada masyarakat Irlandia setelah the Boys in Green tersingkir di fase pertama Euro 2012. "Saya dapat merasakan betapa kecewanya seluruh pemain dan masyarakat Irlandia. Mereka layak mendapatkan pengormatan," ucapnya dengan nada sedih.