REPUBLIKA.CO.ID, KHARKIV---Portugal mengalahkan Belanda 2-1 pada Ahad waktu setempat atau Senin dini hari WIB, untuk maju ke perempat final, di mana mereka sudah ditunggu Republik Cheska sekaligus membuat Belanda menelan kegagalan menembus fase grup untuk pertama kalinya sejak 1980.
Membutuhkan kemenangan dengan keunggulan dua gol untuk menjaga harapan mereka melaju ke babak berikutnya, Belanda unggul lebih dulu melalui Rafael van der Vaart, namun mereka kemudian kemasukan satu gol di setiap babak, yang ditorehkan pemain terbaik pada pertandingan itu, Cristiano Ronaldo.
Dari sudut pandang Belanda, skor akhir ini semakin memerosotkan mereka, setelah Denmark kalah 1-2 dari Jerman di pertandingan Grup B lainnya, sehingga seandainya menang pun, Belanda tidak akan mampu lolos ke babak delapan besar.
Portugal, yang akhirnya bintang mereka, Ronaldo, mampu menduplikasi penampilan menawan saat memperkuat Real Madrid, akan berkompetisi untuk memperebutkan tempat di babak semifinal, ketika mereka menghadapi Ceko di Warsawa, pada Kamis.
Runner up Piala Dunia dua tahun silam, dan menjadi pencetak gol terbanyak di sesi kualifikasi, Belanda meninggalkan Ukraina dengan kepala tertunduk setelah menelan tiga kekalahan berturut-turut.
Di saat pikirannya dipenuhi tuntutan mencetak banyak gol, pelatih Belanda, Bert van Marwijk, memainkan Klaas-Jan Huntelaar dan van der Vaart - yang menggantikan Mark van Bommel dan mengambil ban kapten dari tangan pemain senior itu.
Van der Vaart hanya memerlukan 11 menit untuk membayar kepercayaan pelatihnya, mendapat operan dari Arjen Robben dan melepaskan tembakan kaki kiri dari luar kotak penalti untuk menembus gawang Portugal, dan membawa Belanda unggul.
Bagaimanapun, jika Belanda berpikir bahwa mereka mendapatkan malam yang menyenangkan, Portugal segera bangkit dan menciptakan beberapa peluang yang dipicu pergerakan Ronaldo masuk ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan rendah yang membentur mistar gawang.
Kiper Belanda, Maarten Stekelenburg, melakukan penampilan bagus untuk menandai penampilan internasional ke-50 dia, menggagalkan upaya Helder Postiga menyusul "back pass" ceroboh yang dilepaskan Gregory van der Wiel, dan kemudian memperlihatkan refleks kilat untuk mengantisipasi sundulan Ronaldo.
Belanda gagal mewaspadai berbagai ancaman yang datang, dan pada menit ke-28, Ronaldo mampu menyamakan kedudukan. Ia menyambut umpan terobosan yang dilepaskan Joao Pereira, dan menaklukkan Stekelenburg dari jarak dekat.
Anehnya, mencetak gol pembuka malah menghambat Belanda, dan mereka tidak mampu membalas gol penyama kedudukan Ronaldo.
Sering tampil kurang maksimal untuk timnas, Ronaldo bertransformasi di pertandingan ini, dan setelah menguji Stekelenburg melalui tembakan dari jarak 32 meter, ia melepaskan sundulan melebar menyambut tendangan sudut.
Van Marwijk berjudi di babak kedua, memasukkan pemain sayap Ibrahim Afellay untuk menggantikan bek kiri, Jetro Williems, namun Portugal tetap mengancam, Nani menyia-nyiakan kesempatan bagus untuk membawa Portugal unggul, setelah Ronaldo mengirim bola melintasi gawang Belanda.
Pemain Real Madrid ini tidak begitu pemaaf ketika Nani berada di posisi serupa pada menit ke-74, setelah menerima operan Van der Wiel, ia dengan tenang menaklukkan Stelekelenburg di tiang dekat.
Tembakan melengkung kaki kanan Van der Vaart masih membentur tiang gawang, namun itu adalah satu-satunya momen bagus di babak kedua bagi kubu Belanda, yang harus melihat kegembiraan Ronaldo pada menit terakhir.