REPUBLIKA.CO.ID, GNIEWINO - Perjuangan timnas Spanyol di Piala Eropa 2012 sedikit terganggu Penampilan gelandang Xavi Hernandez dinilai kurang maksimal.
Terlepas dari penampilan bagusnya pada 45 menit pertama melawan Italia, pemain berusia 32 tahun yang menjadi motor serangan di lini tengah Spanyol seakan tak mengeluarkan tajinya di laga final ketujuhnya.
Pakar tiki-taka, sebutan untuk gaya permainan Spanyol yang menekankan pada umpan-umpan pendek, seakan kalah bersinar dari rekan satu klubnya di Barcelona, Andres Iniesta. Sementara pemain veteran Italia Andrea Pirlo dalam usianya yang tidak muda lagi bisa menunjukkan permainan apik sebagai gelandang sejauh ini.
Spanyol telah bermain cukup baik tanpa penampilan terbaik Xavi, memenangi dua pertandingan dan imbang melawan Italia. Namun tim tetap berharap bermain dengan didukung kondisi pemain yang sempurna dalam laga melawan Prancis di perempat-final yang akan digelar di Donetsk, Ahad.
Xavi, peraih tiga medali perunggu Ballon D'Or, akan memenangi pertandingan ke-113 pada Sabtu sejak melakukan debut pertamanya membela Spanyol pada 2000. "Dia adalah anak yang hebat yang berdedikasi tinggi kepada tim nasional," kata pelatih Spanyol Vicente Del Bosque.
"Xavi menjadi patokan di tim, secara personal dan profesional. Sangat sulit untuk mengatakan siapa yang terbaik di dalam sejarah sepak bola Spanyol, namun Xavi adalah salah satu yang terbaik," kata Bosque.
Pemainan menurun Xavi sering dikaitkan dengan komentar-komentar miring tentang hubungan antara pemain Real Madrid dan Barcelona di timnas Spanyol. "Kami mengucapkan selamat kepada Real Madrid karena memenangi gelar setelah beberapa tahun terakhir ini gagal meraihnya," kata Xavi.
Publik mungkin mengatakan kekecewaan Xavi terbawa di lapangan ketika Spanyol berlaga di Piala Eropa 2012. Namun jika ada sesuatu yang bisa memotivasi dia untuk kembali sebagai konduktor orkestra timnas, Spanyol akan bisa mengalahkan Prancis di perempat-final sekaligus membalas kekalahan mereka di Piala Dunia 2006.
Xavi telah menanti enam tahun untuk kesempatan tersebut. "Itu lah yang saya lakukan. Mencari ruang. Setiap hari. Saya selalu mencari," kata Xavi. Spanyol sekarang bertumpu kepada Xavi untuk bisa bermain bagus sehingga menghilangkan ketakutan tentang sang "dalang" yang kehilangan kemampuan untuk mengguncang lapangan.