REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA - Italia yang tidak diunggulkan dalam laga melawan Jerman membuat kejutan dengan mengalahkan tim Panser sehinggga membuka kesempatan untuk mewujudkan impian mereka menjadi juara Piala Eropa 2012.
"Ketika kamu bermimpi, kamu selalu mempunyai impian besar. Ini adalah awal dari impian itu," kata pelatih timnas Italia Cesare Prandelli dalam jumpa pers setelah kemenangan 2-1 atas Jerman dalam semi final, Kamis waktu setempat.
Jerman memperkecil ketertinggalan dengan gol yang diciptakan dari titik penalti di babak kedua, dan Italia bisa saja melibas Jerman di babak kedua namun tidak bisa memanfaatkan beberapa peluang hingga peluit akhir.
Bagi Prandelli kemenangan tersebut sempat membuat dia cemas, namun pelatih berusia 54 tahun tersebut bersyukur Jerman tidak bisa menemukan jalan untuk memperpanjang pertandingan.
"Jika saja mereka menyamakan kedudukan, saya kira kami akan kalah 2-5 di babak tambahan karena kami kelelahan," kata Prandelli.
Pemain Italia kelelahan karena mereka telah mengeluarkan segenap tenaga dan kemampuannya untuk menghadapi Jerman, yang telah memenangi setiap pertandingan sejak Piala Dunia 2010.
"Kami selalu mencoba untuk bermain serius dari awal turnamen, itu kekuatan kami. Saya kira kami telah menunjukkan hal itu malam tadi," kata Prandelli.
"Kami mencoba menjaga bola di lini tengah. Saya selalu ingin menggunakan gaya permainan itu," kata dia.
Apa yang sudah dimulai oleh Prandelli dan pendekatan yang tanpa basa-basi ke sejumlah pemain yang susah dikendalikan di tim seperti pencetak dua gol kemenangan Italia Mario Balotelli telah terbayar.
Ketika ditanya tentang sentuhan pelatih dalam kemenangan tersebut, Prandelli hanya memuji usaha timnya untuk meraih laga final walaupun mengawali turnamen dalam keadaan yang kurang baik serta dibayangi oleh skandal pengaturan skor di liga domestik.
"Saya sangat bangga dengan para pemain muda. Saya tidak ingin semuanya terjadi karena saya. Jerman mempunyai pemain muda dan bagus tapi kami mempunyai lebih banyak ide. Saya kira kami telah mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan ini," kata Prandelli.
Prandelli berjalan 21 kilometer pada tengah malam bersama tim dan wakil presiden federasi ke sebuah biara setelah lolos ke perempat final, namun tidak ada kesan perayaan setelah mengalahkan Jerman di semi final.
"Kami tidak mempunyai waktu untuk merayakan. Saya tidak terlalu memikirkan itu," kata Prandelli ketika ditanya sejauh apa dia akan berjalan pada tengah malam jika Italia mengalahkan Spanyol dalam final, di Kiev, Ahad (29/6).