Oleh: Hazliansyah
Redaktur Republika Online
Usai pertandingan pembuka antara Polandia vs Yunani, grup A akan melanjutkan pertandingan penyisihan kedua antara Rusia vs Republik Cheska di Stadion Municipal WrocÅaw pukul 01.00 dini hari, Sabtu (9/6) WIB. Di pertandingan ini, Rusia dipastikan akan berjuang sekuat tenaga demi mengulang kesuksesan mereka di ajang serupa 2008 silam.
Kala itu, di bawah asuhan Guus Hiddink, ‘Beruang Merah’ berhasil menembus babak semifinal. (Hasil) itu menjadi torehan terbaik mereka di turnamen besar sejak menjadi runner-up Euro 1988.
"Kami tetap yakin mampu mengulang prestasi empat tahun silam (semifinal Piala Eropa 2008)," ujar kapten timnas Rusia, Andrei Arshavin, menepis keraguan Rusia bakal tampil buruk di Piala Eropa 2012. "Bahkan, kami bisa melangkah satu langkah (partai final) atau dua langkah lagi (juara Eropa 2012)."
Keyakinan ini juga diamini sepenuhnya oleh Dick Advocaat. Pelatih asal Belanda ini --sama dengan para anak asuhnya-- akan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya. Hasil manis Rusia tentu akan menjadi obsesi tersendiri bagi Advoocat yang akan mundur dan kembali ke Belanda usai turnamen ini.
Menyerang Sejak Awal
Mengandalkan duo Andrey Arshavin dan Alexander Kerzhakov, Advocaat dipastikan menginstruksikan anak asuhnya bermain menyerang. Gaya bermain seperti itulah yang mampu meloloskan Rusia ke semifinal empat tahun lalu.
“Jika kami boleh jujur, ini semua adalah tentang hasil akhir. Kami tak akan mengubah gaya bermain kami. Itulah cara kami, bermain menyerang,” ujar Advocaat.
Arshavin dan Kerzhakov nantinya akan dibantu dua gelandang brilian Roman Shirokov dan Alan Dzagoev. Jika ingin maju ke babak selanjutnya, kemenangan atas Republik Cheska tentu jadi hal wajib bagi negara yang gagal melenggang ke putaran final Piala Dunia 2010 ini. Hasil yang disebut sebagai kemunduran Rusia itu tentu menjadi beban tersendiri bagi para pemain.
Apalagi rapuhnya lini pertahanan Rusia masih menjadi permasalahan lama yang hingga kini tidak kunjung terpecahkan. Absennya dua bek CSKA Moskow, Sergei Ignashevich dan Vasily Berezutsky, semakin meninggalkan ‘lobang besar’ di barisan belakang Rusia. Rusia juga kehilangan gelandang Alan Dzagoev (21) yang mengalami cedera patah kaki.
Republik Cheska
Sementara di kubu Republik Cheska, harapan besar juga dibebankan pada tim asuhan Michal Bilek. Kenangan manis di ajang serupa pada 1996 tentu jadi harapan publik Republik Cheska. Kala itu, Cheska berhasil menjadi runner-up.
Namun pasca zaman keemasan yang diisi sejumlah nama seperti Pavel Nedved, Karel Poborsky, Patrick Berger, dan lain-lain itu penampilan mereka justru menurun. Mereka baru mencapai pencapaian terbaiknya pada Piala Eropa 2004 setelah berhasil menembus babak semifinal.
Namun Bilek optimis, komposisi yang dimiliki Republik Cheska ini merata di semua lini. “Grup ini sangat merata. Saya tidak berpikir bahwa kami adalah tim yang terlemah. Kami akan menunjukkan ambisi besar kami untuk lolos dari grup ini,” ujar Bilek.
Baros Masih Tentatif
Masih belum dipastikannya Milan Baros tampil jadi satu kecemasan bagi Cheska. Apalagi kapten Cheska Tomas Rosicky pun masih mengalami cedera, namun diharapkan ia bisa tampil.
"Kami harus melihat situasi yang dialami Milan Baros setelah latihan, tapi pemain lainnya dalam kondisi prima," ungkap Bilek saat konfrensi pers.
Sementara kiper Cheska, Petr Cech berambisi mematahkan anggapan banyak orang yang menjagokan Rusia.
"Rusia disebut favorit di grup ini. Tetapi, semua tim berpikir memiliki kesempatan yang sama untuk lolos ke perempat final. Laga terpenting kami adalah saat melawan Rusia," tegas Cech.