REPUBLIKA.CO.ID, GNIEWINO -- Italia memang sedang terpuruk. Namun menurut bek Spanyol, Gerard Pique, kondisi itu justru membuat lawan Spanyol pada pertandingan pembuka Piala Eropa 2012, menjadi lawan paling berbahaya.
Pique menegaskan tak ada alasan untuk meremehkan tim itu pada Ahad (10/6) di Gdansk. Sepak bola Italia saat ini sedang terpukul oleh skandal pengaturan pertandingan. Situasi itu sempat membuat pelatih Cesare Prandelli sempat mempertimbangkan untuk menarik mundur timnas dari Piala Eropa.
Namun Pique mengatakan Spanyol harus merendah saat mereka berniat mengamankan gelar besar ketiga secara berturut-turut. Jika itu berhasil dilakukan, Spanyol akan tercatat sebagai tim pertama yang mampu memenanginya.
"Kelihatannya Italia tidak stabil dan kepala mereka sedang di tempat lain. Justru dalam kondisi, kekuatan mereka di posisi terkuatnya," tegas bek Barcelona itu.
"Saya yakin Italia akan menjadi lawan yang sangat sulit untuk dihadapi, dan mereka akan lolos ke perempat (final)," kata Pique kepada para wartawan.
Dugaan pengaturan pertandingan 'Calcioscommesse' telah menjadi judul semua media di Italia. Ujung-ujungnya, Prandelli mencoret Domenico Criscito, yang terkena dampak skandal tersebut.
Namun menjelang beberapa pertandingan, perhatian publik akan beralih ke turnamen ini. Pique pun mengatakan Spanyol akan waspada.
Pada saat yang sama, Spanyol melihat pertemuan terakhir mereka dengan tim Azzurri memiliki dampak siginifikan. Laga itu terjadi pada perempat final Piala Eropa 2008. Di mana Spanyol berhasil menang melalui adu penalti.
Pique beranggapan bahwa pertandingan itu merupakan titik balik keberuntungan tim Matador. Mereka akhirnya berhasil menghapus kutukan perempat final, setelah kerap tersingkir di turnamen-turnamen besar pada fase itu.
"Saya pikir kami mengubah mentalitas kami dengan pertandingan itu. Sebelum (pertandingan) itu, ketika Spanyol melaju ke perempat (final) kami bermain agar tidak kalah. Sejak (pertandingan) itu, kami bermain untuk menang."