REPUBLIKA.CO.ID, GNIEWINO - Di bawah asuhan Del Bosque, Spanyol menjadi mesin penghancur tim lawan yang disegani. Ia membawa Spanyol memenangi sepuluh laga pada kualifikasi Piala Dunia setelah menang di Afrika Selaran.
Spanyol pun meraih rekor sempurna, tanpa kalah, dalam delapan pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2012.
Satu-satunya kekalahan La Furia Roja di bawah asuhan Del Bosque adalah saat kalah 0-2 dari Amerika Serikat pada Piala Konfederasi 2009, dan 0-1 dari Swiss di Durban pada pertandingan pembuka Piala Dunia 2010.
Del Bosque merupakan mantan pemain Spanyol. Ia menghabiskan mayoritas karier sepakbolanya di Santiago Bernabeu, markas besar Real Madrid, yang memenangi lima gelar juara Liga dan empat trofi Piala Spanyol sejak 1974 hingga 1982.
Setelah masuk menjadi salah satu pemain Spanyol pada Piala Eropa 1980 di Italia, Del Bosque pun gantung sepatu dan memutuskan berubah haluan, menjadi pelatih.
Pada 1999, Del Bosque ditunjuk menggantikan John Toshack untuk melatih Real Madrid. Tak sia-sia, Del Bosque berhasil membawa Madrid memenangi dua gelar juara Liga Champions dan dua trofi La Liga.
Kontraknya dihentikan pada 2003, dengan keputusan presiden klub Florentino Perez yang menyebutnya sebagai bukan orang yang tepat untuk mengasuh klubnya. Akhirnya keputusan ini pun menjadi kesalahan besar.
Pelatih berusia 61 tahun ini mengambil alih La Furia Roja dari Luis Aragones setelah Piala Eropa 2008 dan langsung berhasil membawa sang Matador "menanduk" Piala Dunia 2010.
Ia memang pelatih berkelas internasional. Ia punya keputusan yang cukup kontroversial, seperti menaruh Fernando Torres di bangku cadangan ketika menurutnya Spanyol membutuhkan adaptasi dengan strategi baru mereka, saat melawan Italia di laga perdana Piala Eropa 2012.
Portugal boleh saja yakin mereka mampu menaklukkan sang matador, namun Del Bosque berjanji kepada suporter Spanyol bahwa ia telah menyiapkan strategi khusus untuk sang striker The Seleccao, Cristiano Ronaldo.
Ikuti Whatsapp Channel Republika