REPUBLIKA.CO.ID, KIEV - Jordi Alba datang ke Piala Eropa 2012 sebagai satu-satunya pemain di tim Spanyol yang sama sekali belum pernah meraih gelar juara, namun sekarang bek kiri ini dipastikan baru saja memenangi trofi pertama.
Pemain 23 tahun ini baru menjadi anggota tim pertama pada turnamen ini, dengan enam dari 11 penampilan dia sepanjang bulan lalu di Polandia dan Ukraina, dan ia memuncakinya dengan mencetak gol super saat Spanyol menang 4-0 atas Italia pada pertandingan final Senin (2/7) dini hari WIB.
"Piala Eropa ini adalah impian luar biasa yang menjadi kenyataan bagi saya. Ini adalah Piala Eropa pertamaku - orang-orang (pemain) lain telah membuat sejarah," melalui kesuksesan mereka di Piala Dunia terakhir dan Piala Eropa 2008.
"Sekarang ini giliranku, dan saya dapat melakukan hal yang sama bersama mereka. Saya masih tidak dapat mempercayainya - ini pada akhirnya akan meresap," kata Alba, yang pada pekan lalu dipastikan pindah ke Barcelona dengan biaya transfer 14 juta euro.
"Saya benar-benar gembira atas apa yang terjadi pada di beberapa hari terakhir ini," kata Alba sambil tersenyum.
Baru sekali dimainkan di babak penyisihan, Alba kini telah mengamankan tempatnya di posisi bek kiri Spanyol. Dan saat melihat dirinya melesat ke depan, kembali ke belakang, serta pergerakannya menghalau lawan, maka mudah untuk mengetahui mengapa ia telah mengamankan posisi tersebut.
Terdapat lebih dari sekedar sentuhan Roberto Carlos pada diri Alba. Ia memiliki kecepatan, kemauan untuk berlari, dan kepercayaan diri untuk merangsek ke depan tanpa melakukan kesalahan.
Golnya pada menit ke-41 merupakan gejala tanda itu, meski diciptakan dan dibantu oleh umpan brilian dari salah satu rekan setim terbaiknya.
Alba melesat secepat kilat dari belakang, dan sekali ia melejit dirinya sulit dihentikan.
Barisan pertahanan Italia hanya memerlukan waktu sedetik untuk mengejar sang pemain namun itu sudah terlambat, Ignazio Abate tidak memiliki peluang untuk menghentikan Alba.
Pemimpin orkestra, Xavi, mengirim umpan dengan pengaturan waktu yang sempurna, bola kemudian bergulir menuju jalur Alba di saat dirinya menaklukkan lini belakang Italia.
Berduel satu lawan satu dengan kiper terbaik di dunia, Gianluigi Buffon, Alba tidak memperlihatkan rasa canggung dan melepaskan sepakan kaki kiri.
Ia melesakkan bola di luar jangkauan Buffon, dan memberikan gol kedua yang membuat Spanyol dapat menarik nafas lega.
Spanyol pun benar-benar memegang kendali permainan, dan tidak ada peluang bagi Italia untuk merebut kemenangan dari tangan sang juara bertahan.
Itu merupakan gol pertama Alba dalam balutan seragam merah Spanyol, dan peran universalnya di gol tersebut membuat dunia menyaksikan bahwa Barcelona layak mengeluarkan uang banyak demi mengamankan jasa dia.