REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India mengumumkan jumlah korban meninggal dunia akibat badai topan Gaja sebanyak 13 jiwa. Selain itu, sebanyak 81 ribu jiwa terdampak topan yang menghantam pantai Tamil Nadu Jumat (16/11) pagi.
Berdasarkan data Pusat Tanggap Darurat Nasional (NERC) sebanyak enam distrik Tamil Nadu dan dua distrik di Puducherry dilanda badai siklon. Badai tersebut juga disertai hujan lebat yang mengguyur negara bagian selatan dan wilayah persatuan.
Dilansir di India Today Jumat (16/11), secara keseluruhan sebanyak 81.948 orang terkena dampak topan itu. Usai terpaan Gaja, Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh memanggil Ketua Menteri Tamil Nadu K Palaniswami dan meyakinkannya semua bantuan siap menghadapi dampak badai siklon. Singh juga mengarahkan pejabat setempat memantau situasi di Tamil Nadu dan memberikan semua bantuan kepada administrasi negara. “Yakinkan semua bantuan dari pusat untuk mengurangi dampak situasi yang timbul karena angin puting beliung,” kata Singh.
Rilis yang dikeluarkan pemerintah Tamil Nadu menyatakan, saat ini pendataan dampak kerusakan masih dilakukan. Selanjutnya, data akan dikirim ke pusat.
Ketua Menteri Palaniswami menjelaskan pemerintah mengambil sejumlah sikap menanggapi terjangan badai. Di antaranya mendirikan 471 kamp bantuan di Tamil Nadu dan 57 kamp di Puducherry.
Sebanyak sembilan tim yang terdiri dari 237 regu penyelamat dengan 19 kapal dikerahkan di Tamil Nadu. Sebanyak dua tim NDRF yang terdiri dari 50 penyelamat dengan empat kapal dikerahkan di Puducherry.
Topan Gaja menyeberangi pantai Tamil Nadu antara Nagapattinam dan Vedaranyam. Topan tersebut juga membawa hujan lebat yang mengguyur wilayah pesisir. Angin kencang karena badai siklon mengakibatkan ratusan pohon dan tiang listrik rubuh di distrik Nagapattinam dan Karaikal.