REPUBLIKA.CO.ID, SACRAMENTO -- Kualitas udara California Utara menjadi yang terburuk di dunia dalam sejarah negara itu. Jaringan kualitas udara Purple Air menjelaskan kualitas udara di daerah itu lebih buruk dari kota-kota yang berasap di India dan Cina.
Dilansir di BBC News pada Jumat (16/11), kebakaran hutan di California membuat pemerintah meliburkan sekolah, menunda jadwal penerbangan, dan melonjaknya permintaan masker. Setidaknya, sebanyak 63 orang tewas di pusat kebakaran. Kebakaran ini menjadi yang paling mematikan di negara tersebut.
Jumlah orang yang hilang dilaporkan berjumlah lebih dari 600 orang. Sebanyak tiga orang juga tewas di Fire Woolsey ke arah selatan.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana meninjau California pada Sabtu waktu setempat untuk memastikan dampak kerusakan dan korban. Pusat api yang muncul delapan hari lalu, menyapu bagian utara dengan kecepatan tinggi, menyisakan sedikit waktu bagi warga untuk melarikan diri.
Situs web AirNow memberi peringkat udara di sekitar San Francisco dan Oakland pada level sangat tidak sehat. Artinya, semua orang di area tersebut dapat mengalami efek kesehatan yang lebih serius. Sekitar Elk Grove dan Sacramento digolongkan sebagai zona berbahaya untuk seluruh penduduk.
San Francisco Chronicle menulis, bernapas di San Francisco setara dengan mengisap selusin batang rokok. Pencarian internet untuk kebutuhan masker asap melonjak. Sementara sekolah dan universitas meliburkan pelajarnya. Pejabat kesehatan memperingatkan masyarakat tinggal di dalam rumah daripada terkena risiko asap.
Dinas Pemadam Kebakaran California mengatakan, saat ini terdapat sekitar 45 persen titik api. Para pejabat memperkirakan sebagian besar kawasan hutan terbakar.
Pemerintah juga berjuang melawan beberapa kebakaran lain, termasuk Morgan Fire di Contra Costa County, dekat San Francisco, Fire Woolsey di Ventura County dekat Los Angeles, dan Hill Fire yang lebih kecil, juga di Ventura County. Area terparah adalah kota Paradise. Pejabat setempat menyatakan akan membangun kembali secara total daerah itu.
Administrator Badan Manajemen Darurat Federal (Fema), Brock Long mengatakan kerusakan di Paradise adalah salah satu bencana terburuk yang pernah dilihatnya. Pasukan militer dibantu tim forensik dan anjing pelacak terus mencari korban jiwa. Para pejabat memperingatkan operasi pencarian bisa memakan waktu berminggu-minggu.