REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 1 milik Dinas Sosial DKI Jakarta membina remaja bermasalah dengan kegiatan masak makanan Korea Selatan. Kegiatan itu dikemas dalam pelajaran tataboga.
Kepala Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 1 Dumyani menjelaskan pelatihan memasak itu melibatkan instruktur dari Korea Selatan. Dia ingin remaja bermasalah itu langsung belajar memasak dari orang Korea Selatan langsung. “Sekarang masakan Korea digemari masyarakat Indonesia. Jadi ini merupakan kesempatan yang bagus. Anak-anak bisa dilatih masakan Korea untuk menjadi ahli di kemudian hari,” kata dia, Kamis (16/11).
Dalam keterangan tertulisnya, dia berharap remaja-remaja tersebut memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar dengan maksimal. Menurut dia, kegiatan itu menjadi langkah awal remaja menempuh jalan perjuangan hidup lebih baik.
Dumyani menjelaskan pelatihan memasak itu merupakan kerja sama pemerintah DKI Jakarta dengan KOTRA (Korea Trade-Investment Promotion Agency) Jakarta melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bidang pendidikan. Kegiatan itu dilakukan oleh Rebach Internasional pada remaja golongan ekonomi rendah di Jakarta.
“Adalah kewajiban kami melakukan kerja sama untuk mengembangkan dan meningkatkan kemandirian anak-anak. Sehingga bermoral dan produktif. Harapannya, kerja sama ini tidak berhenti sampai di sini,” tutur Dumyani.
Kepala Kantor Urusan Perdagangan KOTRA Kim Byung-sam menjelaskan para remaja akan belajar masakan Korea dari dasar sampai level yang sesuai dengan standar memperoleh pekerjaan di restoran Korea Selatan. “Kami mendukung program pelatihan untuk remaja-remaja Indonesia agar mereka bisa mandiri di lingkungan masyarakat nanti,” kata Kim.