Sabtu 17 Nov 2018 20:08 WIB

Sumur-sumur Suci Bersejarah

Air adalah anugerah Sang Khalik yang tak terkira.

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Sumur Zamzam
Foto: Abdullahshahgazi
Sumur Zamzam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam surah al-Mu'minun ayat 18, Allah SWT berfirman, “Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.”

Air adalah anugerah Sang Khalik yang tak terkira. Air merupakan faktor utama bagi kelangsungan hidup manusia di muka bumi. Air itu diperoleh, antara lain, melalui sumur yang memiliki sumber mata air dengan volume yang cukup melimpah.

Sejarah mencatat keberadaan sumur yang  memiliki peranan penting dan dianggap suci berdasarkan doktrin agama. Air itu juga dinyatakan sebagai salah satu mukjizat dari Sang Pencipta.

Air tersebut bahkan tidak pernah surut sehingga mampu menjadi tumpuan mereka yang membutuhkannya sepanjang masa. Sebagiannya juga bahkan mempunyai khasiat dan kemujaraban yang diperkuat oleh teks-teks keagamaan. Setidaknya, ada tiga sumur utama yang terkenal, yakni Uyun Musa di Mesir, zamzam di Makkah, dan Sumur 'Perawan' di Palestina.

Kemukjizatan 12 Mata Air Musa AS

Situs ini terletak di perbatasan Provinsi Sues dan perbukitan Sinai, 165 km dari ibu kota Mesir, Kairo. Sumber mata air ini adalah peninggalan Musa AS setelah Allah SWT memerintahkan untuk memukulkan tongkatnya.

Keluarlah 12 mata air dengan volume air melimpah yang menyelamatkan rombongan Bani Israil pimpinan Musa dari bencana kehausan, pascapelarian dari kejaran Firaun. (QS al-Baqarah [2]: 60).

Kawasan ini awalnya dikenal tandus dan kering, kehadiaran sumber air membuatnya menjadi cukup subur dan dikelilingi pepohonan. Dari ke-12 mata air itu, saat ini hanya lima yang mampu bertahan dan cuma satu sumur yang berair, yakni Bi'r as-Syekh, dengan kedalaman 40 kaki.

Zamzam tak Pernah Surut untuk Miliaran Muslim  

Kisah sumur yang terletak di kawasan Masjid al-Haram, Makkah, ini cukup familier di kalangan umat Muslim. Airnya muncul atas seizin Allah setelah Ismail menginjak-injakkan kakinya di Tanah. Sebutan zamzam, berasal dari ucapan Siti Hajar “zami zami”, lantaran takut bila air tersebut hilang.

Pada masa jahiliyah, zamzam pernah terkubur dan hilang hingga Abdul Muthalib, kakek Rasulullah SAW, bermimpi tentang lokasi zamzam. Berdasarkan Hadis Riwayat Ahmad dari Jabir, zamzam sangat berkhasiat. Keberkahan zamzam tak pernah surut dipergunakan oleh miliaran Muslim.

Sumur 'Perawan Suci' di Palestina

Lokasi sumur yang berlokasi di Lembah Maria, timur Kota Yerusalem, ini dalam Taurat disebut dengan Jaihun. Airnya sangat jernih dan darinya, bersumberlah Sumur Salwan.

Airnya terkenal mujarab disandingkan dengan zamzam. 'Ain Salwan bagi Tentara Salib dianggap vital selama pendudukan 1099-1187 M. Mereka meyakini, di sinilah Bunda Maria (Siti Maryam) mencuci baju Nabi Isa AS. Di tempat ini pula, Isa mengobati pasiennya dari kebutaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement