REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Kepolisian Resor (Polres) Bireuen menyebut, satu unit perahu kayu membawa pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di perairan Aceh merupakan isu belaka.
"Berita itu cuma isu saja dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Kasatpolairud Polres Bireuen Iptu Husni Eka Jumadi melalui Kaurbinopsnal Satpolairud Polres Bireuen Aiptu Ridwan dalam sambungan telepon seluler dari Banda Aceh, Sabtu (17/11).
Meski kabar ini cuma isu saja, namun ia tetap memastikan dengan menggelar patroli secara rutin di kawasan perairan laut dengan durasi waktu lebih lama dari biasanya. Patroli dilakukan menggunakan satu kapal motor beregistrasi KP-HIU 1 hingga radius 10 mil laut dari bibir pantai karena pengungsi Rohingya dikabarkan berada di sekitar Perairan Jeunib, Bireuen pada pukul 13.50 WIB.
Selama melakukan patroli, ia juga melakukan komunikasi dengan sejumlah panglima laut beberapa wilayah tersebut, dan menanyakan langsung ke beberapa nelayan setempat yang melaut. "Malah kami bergerak hingga malam tadi sampai pukul 19.00 WIB kami melakukan patroli, dan di lapangan sama sekali tidak menjumpai seperti yang disebutkan," katanya.
Satpolairud Polres Bireuen meminta kepada instansi terkait baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi supaya tidak dengan mudah membuat laporan dan menyebarkan suatu informasi tanpa berkoodinasi lembaga yang berwenang. "Maunya jangan dibuat laporan dulu, tetapi dikonfirmasi terlebih dahulu. Kalau polisi, mau isu apa pun, tetap membuktikan ke lapangan. Tetap ke lapangan dulu, baru kami laporkan," ujar Iwan.
Kemarin dilaporkan, satu unit perahu kayu membawa muslim Rohingya telah terdampar di Aceh, dan memasuki perairan laut di kawasan Bireuen menuju ke arah timur dengan jarak sekitar 17 mil laut. "Informasi perahu kayu yang ditumpangi muslim Rohingya, kami dapatkan dari panglima laut Bireuen," ujar Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, Muhammad Nasir.