REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian memimpin delegasi Indonesia dalam Sidang Umum Interpol ke-87, yang diselenggarakan di Madinat Jumeirah Convention & Events Centre, Dubai, Uni Emirat Arab. Perhelatan itu dilangsungkan sejak 18 sampai dengan 21 November 2018.
Delegasi Indonesia itu terdiri atas personel Bareskrim Polri, Divisi Hubungan Internasional Polri, Ditjen Imigrasi Kemenkumham RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Badan Narkotika Nasional.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, agenda pokok yang akan dibahas dalam Sidang Umum Interpol kali ini adalah perumusan strategi global dalam penanggulangan kejahatan transnasional. Upaya tersebu dilakukan melalui optimalisasi kerja sama antar kepolisian negara dan peningkatan kapabilitas institusi-institusi kepolisian anggota Interpol.
"Juga akan dibahas berbagai isu spesifik terkait penanggulangan berbagai bentuk kejahatan transnasional, antara lain upaya untuk meningkatkan kerja sama antar kepolisian," kata Dedi, Ahad (18/11).
Kerjasama antar kepolisian negara itu untuk mempermudah pelaksanaan bantuan timbal balik dalam masalah pidana mutual legal assistant dan upaya global dalam penanggulangan kejahatan siber dan terorisme, serta optimalisasi berbagai inovasi berbasis teknologi dalam penegakan hukum.
Selain itu, agenda utama yang juga akan digelar pada Sidang Umum Interpol kali ini adalah pemilihan Presiden Interpol dan beberapa anggota Komisi Eksekutif Interpol. Pemilihan Presiden Interpol dan anggota Komisi Eksekutif Interpol dijadwalkan akan dilaksanakan pada hari keempat atau hari terakhir yaitu pada Rabu, 21 November 2018.
Ada dua kandidat yang direncanakan akan maju mengikuti pemilihan Presiden Interpol, yaitu Wakil Presiden Interpol saat ini yang berasal dari Korea Selatan dan Kepala NCB-Interpol Rusia yang saat ini menduduki jabatan selaku Wakil Presiden Interpol kawasan Eropa.
"Seperti pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, Sidang Umum Interpol juga menjadi kesempatan emas bagi para pemimpin institusi kepolisian dari berbagai negara untuk meningkatkan kerja sama," ujar Dedi.
Pembicaraan-pembicaraan terkait isu strategis dalam forum bilateral akan intensif digelar, baik secara formal maupun informal, di sela-sela agenda resmi Sidang Umum Interpol.
Tito juga diagendakan akan menggelar berbagai pertemuan bilateral, antara lain dengan Menteri Dalam Negeri Uni Emirat Arab, Wakil Jaksa Agung Amerika Serikat, Kepala Kepolisian Kanada, Kepala Kepolisian Ukraina, Kepala Kepolisian Hong Kong, dan Kepala NCB-Interpol Rusia.