Ahad 18 Nov 2018 16:46 WIB

Trump Janji Ungkap Pelaku Pembunuh Khashoggi Dua Hari Esok

Pernyataan ini membantah rumor investigasi Khashoggi telah berakhir.

Rep: Puti Almas/ Red: Nashih Nashrullah
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pelaku pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi akan diketahui hanya dalam dua hari ke depan. 

Pernyataan ini datang di tengah bantahan negeri asal paman Sam ini bahwa negara itu telah mencapai kesimpulan akhir atas kasus tersebut. 

Trump, yang berbicara di hadapan media saat berada di Malibu, California dengan jelas menekankan bahwa laporan lengkap mengenai pelaku pembunuhan Khashoggi akan selesai pada Senin (19/11) besok atau Selasa (20/11). 

Pernyataan itu juga datang hanya beberapa saat setelah juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan laporan terbaru menunjukkan Pemerintah AS telah membuat kesimpulan akhir yang tidak akurat atas kasus itu. 

Khashoggi, seorang jurnalis asal Arab Saudi yang juga merupakan kolomnis Washington Post diyakini tewas pada 2 Oktober lalu di Konsulat Saudi di Istanbul. Ia disebut telah dimutilasi dan belum ditemukan hingga saat ini. 

Pada Jumat (16/11) lalu, The Washington Post melaporkan  CIA telah menyimpulkan Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi. Para pejabat AS juga telah memberi kepercayaan yang tinggi atas kesimpulan tersebut. 

Media tersebut mengutip orang-orang yang akrab dengan masalah ini, yang mengatakan CIA mencapai kesimpulan itu setelah memeriksa berbagai sumber intelijen.

Salah satunya adalah panggilan telepon yang menyatakan saudara laki-laki Pangeran Muhammad, Khalid bin Salman, Duta Besar Saudi untuk AS, telah bersama Khashoggi.

Khalid mengatakan kepada Khashoggi, dia harus pergi ke konsulat Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen pernikahan, dan memberinya jaminan keamanan. Belum jelas apakah Khalid tahu Khashoggi akan terbunuh, tetapi dia kemudian menelepon Pangeran Muhammad.

Pada Jumat (16/11) di Twitter, Khalid mengatakan kontak terakhirnya dengan Khashoggi dilakukan melalui pesan teks pada 26 Oktober 2017, hampir setahun sebelum kematian wartawan itu. 

Meski demikian, keakuratan laporan itu belum dapat diverifikasi. Tetapi, seorang sumber yang akrab dengan intelijen AS mengatakan kepada Reuters, pakar pemerintah AS cukup yakin Pangeran Muhammad memerintahkan operasi yang menyebabkan kematian Khashoggi.

Khashoggi, yang sering mengkritik Pemerintah Saudi, dikabarkan telah menolak desakan Riyadh agar dia kembali ke Saudi. Para pejabat Saudi mengatakan satu tim elite yang terdiri dari 15 warga Saudi dikirim ke Istanbul untuk membujuk Khashoggi di konsulat.

Kemudian Khashoggi secara tidak sengaja terbunuh dalam cekikan oleh orang-orang yang mencoba memaksanya untuk kembali ke kerajaan. Para pejabat Turki mengatakan pembunuhan itu dilakukan dengan disengaja.

  

https://www.trtworld.com/americas/trump-says-will-know-who-killed-khashoggi-within-next-two-days-21744

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement