Senin 19 Nov 2018 03:50 WIB

Duduk Sebelah Penumpang Obesitas, Pria Ini Gugat Maskapai

Karena penerbangan penuh, British Airways memutuskan untuk tak memindahkannya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Endro Yuwanto
Maskapai British Airways.
Foto: EPA/Andy Rain
Maskapai British Airways.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang penumpang menggugat maskapai British Airways karena menderita cedera punggung. Ini setelah ia dipaksa duduk di sebelah penumpang yang kelebihan berat badan (obesitas). Lama penerbangan penumpang tersebut adalah 13 jam.

Stephen Prosser (51 tahun) menggambarkan penumpang yang duduk di sampingnya memiliki berat sekitar 150 kg dengan tinggi sekitar 185 cm. Seperti dilansir dari Fox News, Ahad (18/11), Prosser mengatakan, dia terjepit di antara dinding pesawat dan penumpang besar yang berada di kursi tengah selama penerbangan dari Bangkok ke London. Sejak itu, ia mengalami kerusakan saraf di punggung dan panggulnya telah bergeser.

“Dia adalah seorang lelaki yang hebat, bukan hanya kelebihan berat badan tetapi juga sangat besar. Saya merasa tidak nyaman segera setelah dia duduk karena saya terjepit di sisi kabin,” kata Prosser.

Prosser bertanya apa staf British Airways bisa memindahkan penumpang itu atau memindahkannya. Tetapi karena penerbangan penuh, kata Prosser, British Airways memutuskan untuk tidak memindahkannya ke kursi awak pesawat. Ia kemudian diberitahu harus mengajukan keluhan resmi dan dipersilakan kembali ke tempat duduknya.

“Saya tidak punya pilihan selain kembali ke tempat duduk saya dan merasa tidak nyaman karena tergencet ke kabin. Mereka seharusnya meminta penumpang di kursi lorong untuk bertukar dengan pria yang lebih besar di tengah,” ujar Prosser.

British Airways telah menolak klaim Prosser. “Namun karena kasus ini tunduk pada proses yang sedang berlangsung, tidak pantas bagi kami untuk berkomentar.”

Kasus ini diperkirakan akan didengar di Pengadilan Wales pada pekan ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement