REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Jumlah penumpang kereta api di wilayah PT KAI (Persero) Daerah Operasi 9 Jember, Jawa Timur, meningkat menjelang libur Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Pada libur Maulid Nabi Muhammad SAW ini ada peningkatan volume penumpang kereta api sejak Jumat (16/11) hingga Selasa (20/11)," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Luqman Arif di Jember, Senin.
Menurutnya, ada peningkatan penumpang sekitar lima persen untuk liburan Maulid pekan ini dibandingkan pada hari biasa dan setiap hari total tempat duduk yang tersedia sebanyak 7.884 kursi.
"Tiket kereta api baik ekonomi, kelas bisnis, dan eksekutif yakni KA Sritanjung, KA Mutiara Timur siang, KA Wijayakusuma, KA Probowangi, dan KA Mutiara Timur Malam keberangkatan dari Banyuwangi menuju ke Surabaya pada Selasa (20/11) terjual habis," tuturnya.
Bahkan, lanjut dia, tiket KA Probowangi relasi Banyuwangi-Surabaya yang memiliki rangkaian lima gerbong dengan jumlah penumpang sebanyak 106 orang di setiap gerbong sudah terjual habis untuk keberangkatan Jumat (16/11) hingga Selasa (20/11).
"Kami berharap penumpang yang menggunakan jasa kereta api untuk bepergian ke sejumlah daerah dapat menikmati perjalanan dengan nyaman karena petugas PT KAI akan memberikan pelayanan secara maksimal," katanya.
Di wilayah Daop 9 Jember, setiap hari terdapat delapan keberangkatan KA jarak menengah dan jarak jauh yakni KA Mutiara Timur Siang dengan relasi Banyuwangi-Surabaya, KA Mutiara Timur Malam dengan relasi Banyuwangi-Surabaya, kemudian KA Sri tanjung relasi Banyuwangi-Lempuyangan.
Selanjutnya KA Probowangi relasi Banyuwangi-Surabaya, KA Tawang Alun relasi Banyuwangi-Malang, KA Logawa relasi Jember-Purwokerto, KA Ranggajati relasi Jember-Cirebon, dan KA Wijayakusuma relasi Banyuwangi-Cilacap, sedangkan untuk KA lokal tercatat ada empat kali perjalanan yakni KA Pandan Wangi relasi Jember-Banyuwangi pulang pergi (PP).
Sementara salah seorang warga Jember Mufida mengaku sudah memesan tiket KA Probowangi dengan tujuan Surabaya jauh-jauh hari pada libur Maulid Nabi Muhammad SAW karena ingin bersilaturahmi dengan keluarganya yang sebagian besar berada di Surabaya.
"Kami manfaatkan libur maulid untuk berkunjung ke rumah sanak saudara dan kami terbiasa menggunakan moda transportasi kereta api untuk bepergian karena nyaman dan bebas dari kemacetan." katanya.