Selasa 20 Nov 2018 11:29 WIB

Nias Jadi Tuan Rumah Sail Indonesia 2019

Sail Indonesia sendiri merupakan ajang tahunan wisata bahari yang digelar sejak 2009

Nias, Mentawai, Uluwatu are world class breaks that can be surfed all year round. (illustration)
Foto: Indonesia.travel/en
Nias, Mentawai, Uluwatu are world class breaks that can be surfed all year round. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menunjuk Nias, Sumatra Utara, sebagai kandidat tuan rumah Sail Indonesia 2019. Sail Indonesia sendiri merupakan ajang tahunan wisata bahari yang telah diselenggarakan sejak 2009 lalu. Daerah terakhir yang menjadi tuan rumah penyelenggara Sail Indonesia ini adalah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada September 2018 lalu, yaitu Sail Moyo Tambora. Kali ini, giliran Nias yang didapuk sebagai kandidat tuan rumah penyelenggara Sail Indonesia di 2019 mendatang.

"Penunjukan Nias sebagai kandidat tuan rumah Sail Indonesia ini pun tentu bukan tanpa alasan. Hal ini dinilai dari sejumlah atraksi-atraksi yang disuguhkan oleh masyarakat Nias," kata Asisten Deputi Budaya, Seni dan Olahraga Bahari, Kemenko Bidang Kemaritiman, Kosmas Harefa dalam sambutannya saat membuka Diskusi Persiapan kegiatan Sail Indonesia 2019 melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/11).

Salah satu atraksi tersebut berasal dari Kabupaten Nias Selatan pada acara Yaahowu Nias Festival 2018 yang berlangsung tanggal 16-20 November 2018 yang dianggap mampu menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

"Kita sudah melihat bagaimana atraksi budaya di Desa Bawomataluo. Luar biasa atraksi budaya yang ditampilkan oleh masyarakat Bawomataluo," kata Kosmas.

Menurutnya, beragam atraksi dari Nias tersebut harus didorong sebagai daya tarik wisata yang bisa memukau, dan dikemas dengan baik sehingga memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan menarik perhatian wisatawan mancanegara dan domestik.

Untuk itu, Kosmas mengatakan perlu ada kerja sama dan sinergitas lintas kementerian, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam hal pembangunan infrastruktur dasarnya agar sektor-sektor terkait, terutama pariwisata di Nias bisa meluas.

"Karena kalau kita lihat dari potensinya, Nias Selatan tidak kalah menarik dengan daerah-daerah lain, bahkan cenderungnya ini unik. Bisa kita lihat sendiri bagaimana atraktifnya performance dari kelompok masyarakat adat yang ada di desa Bawomataluo ini," ungkap Kosmas yang telah berkunjung ke desa adat tersebut.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Nias Selatan Hilarius Duha berharap, Sail Nias bisa lebih besar dari event surfing Nias Pro yang sudah terlaksana beberapa kali diadakan di Kepulauan Nias tersebut. Untuk itu, dia membutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pemangku kepentingan.

"Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Semua stakeholders harus saling bekerja sama, sehingga hasilnya akan menjadi lebih baik. Harus ada pembagian tugas yang direncanakan dengan baik sehingga Sail Nias ini nantinya dapat terlaksana dengan lebih baik," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement