REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pada musim penghujan seperti sekarang, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengimbau masyarakat di Kabupaten Purbalingga untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana. Dia juga meminta masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan kemungkinan terjadinya becana.
''Bencana alam, selain memang karena faktor takdir, namun ada juga disebabkan oleh perbuatan manusia. Untuk itu, warga bisa melakukan langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya bencana,'' jelasnya, di Purbalingga, Senin (19/11) lalu.
Tindakan yang dilakukan, antara lain dengan tidak membuang sampah di sungai, membersihkan saluran drainase atau air, pemangkasan pohon dan penguatan papan reklame, serta menutup retakan tanah untuk mencegah masuknya air hujan ke dalam tanah. ''Seluruh upaya tersebut, akan dapat mengurangi resiko bencana. Khususnya yang menyangkut bencana hidrologi,'' jelasnya.
Terkait dengan kemungkinan terjadinya bencana pada musim penghujan, Bupati Tiwi juga telah mengeluarkan Surat Edaran bernomor 362/2030 perihal Antisipasi Dampak Musim Hujan Tahun 2018-2019. Dalam SE tersebut, Bupati mengintruksikan para camat di Kabupaten Purbalingga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan mendirikan posko siaga bencana yang disiagakan 24 jam sehari.
Para camat juga berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam penanganan darurat. Melalui langkah ini, Bupati berharap bila terjadi bencana di satu lokasi, maka penanganan bisa segera dilakukan.
Bupati Tiwi juga menyatakan, SE Bupati tersebut dikeluarkan menyusul adanya surat edaran dari Gubernur Jateng bernomor 360/0019389 perihal Antisipasi Dampak Musim Hujan Tahun 2018-2019 di Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, berdasarkan Buletin Prakiraan Musim Hujan 2018/2019 Provinsi Jawa Tengah dari Stasiun Klimatologi Semarang.