Selasa 20 Nov 2018 18:26 WIB

Perpanjangan Tes DNA Korban Lion Air Dimungkinkan

Tim memohon kesabaran keluarga menanti hasil identifikasi DNA.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Petugas memeriksa turbin pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Petugas memeriksa turbin pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (7/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- RS Polri Kramat Jati total sudah berhasil mengidentifikasi 104 korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 nomor penerbangan PQ LQP pada Selasa, (20/11). Proses identifikasi berpeluang diperpanjang hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

Kepala Laboratorium DNA RS Polri Kombes Putut Cahyo Widodo mengatakan proses identifikasi melalui DNA bakal disudahi pada 23 November nanti. Walau begitu, bukan berarti proses identifikasi bakal dihentikan saat itu juga.

"Kita lihat lagi berapa orang yang sudah teridentifikasi, habis itu ditentukan akan tes lagi atau tidak," katanya, Selasa (20/11) sore.

Menurutnya, kebijakan melanjutkan proses identifikasi diserahkan pada pemerintah. Selain itu, identifikasi bakal dilanjutkan bila mendapatkan temukan potongan tubuh korban yang baru. Tanpa temuan tersebut, pihak DVI tak bisa melanjutkan identifikasinya.

"Ada kemungkinan tes DNA lagi, ada info itu. Lihat dari pemerintah apa masih diperlukan atau tidak. Kalau sudah clear tidak, ya sudah selesai," ujarnya.

Ia menyatakan identifikasi melalui DNA bukanlah perkara mudah. Sehingga ia mesti berulang kali memohon kesabaran keluarga korban. Ditambah lagi, ahli DNA di Indonesia tidak bisa dikatakan banyak. Alhasil, kinerja tim identifikasi amat diforsir dengan jumlah sampel hingga ratusan.

"Jumlah sampel luar biasa sampai 666 berasal dari 195 kantung jenazah, belum pernah DVI dapat sampel sebanyak itu. Makanya kami mohon kesabaran dari semua pihak," ucapnya.

Saking membludagnya sampel, Laboratorium DNA RS Polri sampai mendatangkan ahli DNA dari berbagai instansi guna mempercepat identifikasi. Salah satunya dari Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia.

"Ahli DNA terbatas, kami sudah kerjasama dengan pihak luar juga dari PT, kumpul semua sejak H+3 kecelakaan sampai sekarang," ucapnya.

Diketahui, jumlah penumpang yang sudah teridentifikasi mencapai 104 orang. Rinciannya 75 orang laki-laki dan 29 perempuan. Berarti masih ada 91 korban yang belum teridentifikasi.

Sebelumnya, Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). Total penumpang dan awak pesawat sebanyak 189 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement