Rabu 21 Nov 2018 10:46 WIB

Nabi Muhammad Sumber Keteladanan Sepanjang Masa

Rasulullah adalah sumber keteladanan yang tidak dibatasi oleh sekat waktu dan tempat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin
Foto: Kemenag
Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas) Kementerian Agama (Kemenag), Muhammadiyah Amin menjelaskan, lahirnya Nabi Muhammad SAW bukanlah faktor kebetulan yang hanya dirancang untuk satu komunitas dan periode waktu tertentu. Rasulullah hadir untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat yang dilanda budaya jahiliah dan mengabaikan nilai-nilai akhlak mulia.

"Rasulullah adalah sumber keteladanan yang tidak dibatasi oleh sekat waktu dan tempat, Nabi Muhammad adalah titik pusat dari kisaran nilai-nilai kebaikan di dunia ini melalui risalahnya, yaitu Islam," kata Amin kepada Republika.co.id, Selasa (21/11) malam.

Ia menyampaikan, melalui momentum peringatan maulid Nabi Muhammad mari menggali nilai-nilai ajaran Rasulullah. Kemudian formulasikan dalam kehidupan modern yang semakin memiliki banyak tantangan. Apalagi di saat bangsa sedang menghadapi berbagai tantangan politik, ekonomi dan sosial-budaya.

Maka perlu ada sebuah komitmen bersama. Amin mengatakan semuanya harus lebih menghayati, memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Rasulullah agar berbagai problem kebangsaan dapat diatasi dengan baik. Kesempatan ini hendaknya dapat digunakan untuk tafakur dan introspeksi seberapa jauh telah mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW dan melaksanakan syariat Islam sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari.

"Sebab bagi kita Nabi Muhammad bukanlah semata-mata tokoh sejarah, tetapi beliau adalah pembawa risalah yang ajaran-ajarannya, perkataan dan perbuatannya wajib diikuti oleh setiap Muslim sesuai dengan ruang dan waktu di mana kita hidup," ujarnya.

Dirjen Bimas berpesan agar menjadikan momentum peringatan maulid nabi sebagai momentum peneguhan tekad untuk meneladani sifat dan perilaku Nabi Muhammad secara total, baik dalam kapasitas beliau sebagai seorang Rasul, pemimpin politik, tokoh masyarakat, kepala keluarga, maupun pribadi. Pemahaman utuh terhadap Nabi sangat diperlukan untuk meneladani keseluruhan nilai-nilai kenabian yang dibawa Rasulullah agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement