Rabu 21 Nov 2018 14:22 WIB

Taliban Bantah Terlibat Bom Bunuh Diri Incar Ulama

Serangan bom bunuh diri menewaskan 50 orang di Afghanistan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Kelompok Taliban.
Foto: Reuters
Kelompok Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok Taliban membantah terlibat dalam serangan bom bunuh diri yang terjadi di Kabul, Afghanistan, pada Selasa (20/11). Serangan itu menewaskan sedikitnya 50 orang.

Pada Selasa malam waktu setempat, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, kelompoknya mengecam serangan apa pun yang menargetkan warga sipil atau ulama.

Serangan bom bunuh diri itu memang membidik ratusan ulama yang sedang menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain ulama, cendekiawan-cendekiawan Muslim turut berpartipasi dalam acara tersebut.

Daya ledak bom yang cukup kuat menyebabkan sedikitnya 50 orang tewas. "Semua korban serangan adalah cendekiawan Muslim yang sedang berkumpul merayakan hari lahirnya Nabi Muhammad," ungkap juru bicara kepolisian Kabul, Basir Mujahid.

Selain korban tewas, 83 orang lainnya mengalami luka-luka akibat bom bunuh diri. 20 orang di antaranya dilaporkan berada dalam kondisi kritis.

Taliban diketahui kerap melancarkan serangan bom bunuh diri di Afghanistan, terutama di Kabul. Mayoritas serangan Taliban memang menargetkan pasukan keamanan atau pejabat pemerintah Afghanistan.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pernah menawarkan perundingan damai dengan Taliban pada Juli lalu. Namun Taliban menolak tawaran tersebut.

Taliban menghendaki agar pembicaraan damai tidak hanya melibatkan kelompoknya dan pemerintah, tapi juga Amerika Serikat (AS). "Jadi bila ada pembicaraan, mereka (Pemerintah Afghanistan) harus bersama-sama (AS). Kalau tidak, mereka tidak akan memiliki hasil apa pun," ujar Zabihullah Mujahid.

Peperangan antara Pemerintah Afghanistan dengan Taliban telah berlangsung selama lebih dari 16 tahun. Peperangan telah menyebabkan ribuan warga sipil tewas. Pada tahun lalu saja konflik telah membunuh atau melukai lebih dari 10 ribu warga sipil.

Selama memerangi milisi Taliban, pasukan Afghanistan dibantu oleh militer AS. Serangan udara pun kerap dilancarkan militer AS ke basis-basis Taliban.

Namun Taliban belum menyerah. Serangan militer Afghanistan dan AS tak jarang dibalas Taliban dengan serangan bom bunuh diri yang turut menewaskan warga sipil. Ibu Kota Afghanistan Kabul merupakan kota yang kerap menjadi sasaran serangan bom bunuh diri tersebut.

Baca: Bom Bunuh Diri Target Ulama Afghanistan, Tewaskan 50 Orang

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement