REPUBLIKA.CO.ID, UTQIAGVIK -- Jika Anda senang beraktivitas di malam hari, Anda mungkin bisa mempertimbangkan untuk menghabiskan musim dingin di Alaska utara. Kota Utqiagvik di Alaska, yang sebelumnya dikenal dengan nama Kota Barrow, mengalami peristiwa matahari terbit dan terbenam terakhir pada Ahad (18/11) lalu.
Kota yang memiliki penduduk sekitar 4.000 jiwa itu kemudian akan memulai periode kegelapan selama 65 hari atau sekitar dua bulan, yang dikenal dengan sebutan polar night. Menurut ahli meteorologi CNN, Judson Jones, polar night adalah istilah umum di tempat-tempat yang tidak terkena cahaya matahari selama lebih dari 24 jam,
"Ini terjadi setiap tahun. Jika Anda tinggal di atas Lingkaran Kutub Utara, akan ada hari ketika matahari terbenam terus selama musim dingin tersisa," kata Jones.
"Kabar baiknya? Matahari akan kembali dan selama musim panas Matahari itu tidak muncul terus selama berhari-hari," kata dia.
Sepertiga bagian utara Alaska terletak di atas Lingkaran Arktik, lingkaran lintang yang melingkari daerah kutub Arktik yang dingin. Meskipun Utqiagvik bukan satu-satunya kota Alaska yang mengalami fenomena tersebut, kota itu menjadi yang pertama mengalami polar night di musim dingin ini.
Selama sekitar satu sampai dua bulan, penduduk Kota Kaktovik, Point Hope, dan Anaktuvuk Pass juga akan menjalani aktifitas tanpa matahari. Matahari terbenam terakhir mereka akan terjadi antara akhir November atau awal Desember.
Matahari resmi menghilang dari Utqiagvik pada Ahad (18/11), pukul 13.43. Matahari tidak akan mengintip di atas cakrawala kota itu lagi sampai 23 Januari 2019.