REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sigit Sapto Raharjo mengatakan, volume kendaraan di kawasan Kotabaru memang tinggi dibandingkan daerah lainnya di Kota Yogyakarta. Dengan adanya revitalisasi yang masih dilakukan saat ini tidak akan menambah kemacetan di kawasan tersebut.
"(Revitalisasi trotoar Kotabaru) tidak mempengaruhi arus lalu lintas, memang kepadatan kendaraan sudah ada di sana," kata Sigit kepada Republika.co.id, Rabu (21/11).
Ia menjelaskan, kepadatan kendaraan yang menyebabkan kemacetan memang sebelum revitaslisasi pun sudah ada. Namun, itu pun juga terjadi pada jam-jam tertentu.
"Jam-jam tertentu juga sudah padat, yang membuat padat di sana itu pertama anak-anak sekolah. Ada SMA 3 dan SMA 5, di jam-jam antar jemput sekolah itu lah yang banyak kendaraan," kata Sigit.
Ia berharap, agar ada jalur alternatif yang dibangun untuk mengurangi beban kendaraan di kawasan itu. Khususnya, menuju kawasan Malioboro.
Ia juga mengimbau agar Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta untuk dapat merealisasikan hal tersebut. Sebab, kewenangannya ada di Dishub Kota Yogyakarta.
"Kita hanya dalam ranahnya mengimbau saja ke Dishub Kota, semua kewenangannya Kota. Untuk mengurangi beban (kendaraan), kita perlu di (Stadion) Kridosono itu diperlebar sirip-siripnya dan ditata rekayasa lalu lintasnya," lanjutnya.
Baca juga, Trotoar Kotabaru Siap Dioperasikan Akhir Desember