REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan Prabowo Subianto, yang memprediksi air laut di utara Jakarta akan naik hingga mencapai Bundaran Hotel Indonesia, akibat perubahan iklim. TKN menilai, ucapan Prabowo bisa jadi ada benarnya.
"Saya kira prediksi Pak Prabowo itu bisa jadi benar jika kita tidak mempersiapkan untuk mengantispasinya," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Kamis (22/11).
Ace mengungkapkan, pemerintah, baik di level pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki program untuk menjaga agar jangan air laut itu masuk ke daratan Jakarta. Dia melanjutkan, program itu salah satunya Giant Sea Wall atau program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tanggul laut raksasa.
Ace mengatakan, tanggul didirikan sebagai langkah antisipas di sepanjang pantai Jakarta untuk menahan agar air laut jangan sampai ke daratan Jakarta. "Selain itu, pemerintah DKI Jakarta harus tegas kepada warganya agar tidak menggunakan air bawah tanah. Itu kewenangan Pemprov," katanya.
Baca juga: Prabowo: 2025 Dunia Defisit Air Bersih dan Jakarta Tenggelam
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 juga memprediksi air bersih di dunia bakal mengalami defisit pada 2025. Prabowo mengatakan, saat ini terjadi kekeringan hebat dampak dari perubahan iklim di California. Dia meminta Indonesia bersiap menghadapi kemungkinan serupa mengingat tidak menutup kemungkinan Indonesia khususnya Jakarta akan terpapar dampak serupa.