REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Durasi kampanye yang panjang membuat para caleg berlomba melakukan aktivitas untuk memikat pemilih. Selama masa kampanye itulah, strategi memainkan peranan penting.
"Semua aktivitas itu pasti berdampak pada implikasi waktu, tenaga dan biaya, padahal di saat bersamaan, calon pemilih disuguhkan dengan pola dan konten yg hampir sama dari semua caleg," ungkap Petrus Hariyanto, CEO IPOL Indonesia, dalam siaran persnya, Kamis (22/11).
Dijelaskannya, strategi kampanye dan pola pemenangan yang ideal mengkombinasikan antara kemampuan membaca data, mengolah, menganalisa perolehan suara Pileg 2014 dan sebaran wilayahnya. lalu digabungkan dengan pembentukan Tim Ahli strategi dan relawan pemenangan yang menguasai jaringan dan territorial.
Disusul pergerakan (hard campaign) dan sosialiasi atau kunjungan (soft campaign). Pola ini harus diimbangi dengan sebaran alat peraga kampanye yang proporsional dengan konten yang kreatif.
"Di masa seperti ini, para caleg akan kesulitan untuk menentukan strategi penggalangan massa dan suara," kata dia.
Menjawab solusi atas kebutuhan itu, iPol Indonesia, Kamis (22/11) menggelar Soft Launching dengan merilis Teknologi Politik "TEKNOPOL" di Jakarta. "Sistem bernama TEKNOPOL ini menggunakan system web based (ICT), komunikasi bergerak (mobile apps), disertai Big Data iPol Analitik yang mampu mengolah data matematika politik, serta teknik statistik dalam membaca dan mendesain peluang kontestasi dan pemenangan Legislatif 2019," jelasnya.
Fungsi utama Teknopol adalah membangun sinergi antara kekuatan politik dan kekuatan strategi pemenangan melalui pengolahan data. Dengan memanfaatkan sistem ini peta dan kekuatan kompetitor mudah diketahui, strategi pemenangan lebih terarah, proses kampanye terukur.
Teknopol juga menghadirkan pola penggalangan suara menjadi lebih akurat karena menggunaakan basis data pemilih yang sebelumnya telah di agitasi oleh relawan sehinga hasil pemilu/pilkada lebih cepat diketahui.
Terkait peluncuran Aplikasi Teknologi Politik (Teknopol) ini juga, iPol Indonesia akan menggelar Grand Launching "Teknopol" dan sekaligus "Seminar Caleg Jadi Bukan Jadi Caleg" yang akan digelar di Hotel Sultan Hari Sabtu, 8 Desember 2018 mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB.
Dalam acara yang juga akan dihadiri oleh Ketua Umum, Sekjend ataupun Bappilu Partai Partai Peserta Pemilu 2019, tampil sebagai Pembicara antara lain Petrus Hariyanto (CEO iPol Indonesia), Wildan Pramoedya (Praktisi Bigdata dan Riset), Prof Dr Agus Sukristyanto MS (Pengamat Politik), Novri Susan MA, PhD (Pakar Spesialis Branding), Kang Maman (Maman Suherman), dan Cak Lontong (Bintang Tamu Launching Teknopol).