Kamis 22 Nov 2018 19:00 WIB

Pemerintah Dorong Ekspor Kopi ke Korea Selatan

Nilai ekspor produk kopi Indonesia ke Korsel meningkat 20,09 persen

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Peta Indonesia dengan kopi
Foto: ROL
Peta Indonesia dengan kopi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong ekspor kopi Indonesia ke Korea Selatan. Salah satunya dengan berpartisipasi pada pameran International Cafe Show 2018 yang diselenggarakan pada 8 hingga 11 November 2018, di COEX Seoul, Korea Selatan.

Direktur Jendral Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Arlinda menjelaskan, kopi telah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat Negeri Ginseng. Sebagai salah satu produsen dan pemasok kopi terbesar di dunia, Indonesia harus melihat potensi besar ini dan mendorong ekspor kopi ke Korea Selatan.

"Dampaknya, ekspor nonmigas dapat meningkat," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (22/11).

Mengusung tema Trade with Remarkable Indonesia, Paviliun Indonesia yang menempati area seluas 90 meter persegi menampilkan berbagai produk kopi dan sirup dari 10 pelaku usaha. Para pelaku usaha yang berpartisipasi di antaranya Fortunium, Utama Sejahtera Agro dan Coffee Spell.

Arlinda menilai, promosi kopi Indonesia di Cafe Show 2018 ini diharapkan dapat menjadi sarana efektif untuk mempromosikan kopi ke Korea Selatan. Tak hanya itu, kopi Indonesia juga secara lebih luas dapat menjadi pilihan utama bagi para buyer internasional. "Pada akhirnya, dapat meningkatkan pangsa pasar produk Indonesia lainnya," tuturnya.

Arlinda mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kerja sama sinergis antara Direktorat Jenderal PEN Kementerian Perdagangan, Atase Perdagangan RI di Seoul, dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan. Dalam keikutsertaannya kali ini, Indonesia berhasil mengumpulkan nilai transaksi sebesar 2,49 juta dolar AS.

Cafe Show 2018 merupakan salah satu pameran untuk kafe terbesar dan bertaraf internasional di Korea Selatan. Pameran yang diselenggarakan tiap tahun tersebut, antara lain memamerkan produk kopi, teh, roti, pencuci mulut, es krim, coklat, minuman, mesin dan peralatan, interior, usaha waralaba dan usaha rintisan, perlengkapan dapur, dan industri layanan makanan.

Pameran ini diikuti sekitar 600 eksibitor dari 40 negara, dengan perkiraan jumlah pengunjung sebanyak 150 ribu orang dari 80 negara. Di samping Indonesia, peserta pameran antara lain berasal dari Australia, Brasil, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Jerman, Italia, Peru, Swedia, Swiss,dan Singapura.

Dalam lima tahun terakhir, nilai ekspor produk kopi Indonesia ke Korea Selatan meningkat dengan tren sebesar 20,09 persen. Pada 2017 nilai ekspor kopi Indonesia mencapai 13,3 juta dolar AS.

Indonesia saat ini masih menjadi negara pemasok kopi ke-13 ke Korea Selatan, dengan pangsa hanya 2 persen dari total impor kopi Korea Selatan. Sementara pesaing Indonesia dari ASEAN, Vietnam, menempati peringkat ke-3 sebagai pemasok kopi dengan pangsa sebesar 11 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement