Kamis 22 Nov 2018 22:24 WIB

Rally Wisata Nasional Angkat Eksotisme Pariwisata NTB

Rally Wisata Nasional akan digelar pada 24-25 November 2018

Wisatawan mancanegara mulai kembali datang ke Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, NTB, pada Kamis (6/9).
Foto: Dok: Kogasgabpad
Wisatawan mancanegara mulai kembali datang ke Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, NTB, pada Kamis (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Rally Wisata Nasional akan digelar pada 24-25 November 2018 di Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini diharapkan mampu mengangkat kembali citra dan eksotisme pariwisata Nusa Tenggara Barat pascabencana gempa bumi yang terjadi akhir Juli hingga Agustus 2018.

Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB, Nurhaedin, Kamis (22/11), mengatakan, kegiatan Rally Wisata Nasional digelar dalam rangka memulihkan (recovery) pariwisata NTB, khususnya Lombok setelah gempa bumi.

"Ini merupakan seri ketiga dari empat seri yang dilakukan, Jawa Timur, Bali, NTB dan penutup di Kalimantan Selatan," ujarnya.

Ia mengatakan Rally Wisata Nasional ini masuk dalam program Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata untuk pemulihan pariwisata NTB.

"Tujuannya untuk pariwisata NTB Bangkit," tegas Nurhaedin atau akrab disapa Edo.

Ia menyebutkan Rally Wisata Nasional diikuti 60 tim dengan melibatkan 100 mobil dari sejumlah provinsi. Antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Bali, NTB, dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Rata-rata yang ikut ini merupakan perally nasional seperti Adi Wibowo, Suryo Purwanto, Jepri, Yaya, Lanang dan Mariohandajiza," sebutnya.

Untuk rute sendiri, Rally Wisata Nasional ini akan menempuh jarak 350 kilometer melewati tiga kabupaten/kota mulai dari Lombok Barat, Mataram, dan Lombok Tengah.

"Para peserta akan melewati jalur wisata yang ada di Lombok, dimulai dari kawasan wisata Senggigi di Lombok Barat, selanjutnya Pemenang, Tanjung di Lombok Utara, lewati kota Mataram, desa wisata Sade, dan Kuta Mandalika di Lombok Tengah," jelas Edo.

"Selain melakukan Rally Wisata, peserta juga akan melakukan bhakti sosial dengan memberikan bantuan khususnya bagi para korban gempa di Kabupaten Lombok Utara," sambungnya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muh Faozal, mengakui melalui pelaksanaan Really Wisata membuktikan bahwa NTB khususnya, Lombok aman dan nyaman untuk dikunjungi pascagempa.

"Ini bagian dari proses pemulihan untuk membangkitkan pariwisata dan membuktikan bahwa Lombok itu aman dikunjungi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement