Jumat 23 Nov 2018 00:33 WIB

Rekaman Ungkap Perintah Putra Mahkota Saudi Bunuh Khashoggi

CIA memiliki rekaman pembicaraan antara MBS dengan dubes Saudi untuk Washington.

Red: Nur Aini
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Foto: AP/Amr Nabil
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Surat kabar Turki pada Kamis (23/11) melaporkan bahwa Direktur CIA Gina Haspel pada bulan lalu menyiratkan kepada pejabat Turki bahwa badan intelijen Amerika Serikat itu mempunyai rekaman telepon berisi perintah putra mahkota Saudi untuk "membungkam" wartawan Jamal Khashoggi.

Ketika ditanya soal laporan tersebut, pejabat Turki mengatakan kepada Reuters bahwa ia tidak memiliki informasi soal rekaman seperti itu. Arab Saudi menyatakan bahwa Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman sebelumnya tidak mengetahui pembunuhan Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, enam pekan lalu.

"Ada pembicaraan dalam rekaman lain," tulis wartawan Abdulkadir Selvi di kolom surat kabar Hurriyet.

Selvi mengatakan pembicaraan itu berlangsung antara Pangeran Mohammed dan saudara laki-lakinya, yaitu duta besar Arab Saudi untuk Washington.

"Dikatakan bahwa Kepala CIA Gina Haspel menyiratkan hal itu dalam kunjungannya ke Turki," kata Selvi. Ia menambahkan bahwa mereka telah membahas masalah Khashoggi, sosok yang kerap mengkritik penguasa sebenarnya Kerajaan.

"Dikatakan bahwa putra mahkota memberikan perintah untuk 'membungkam Jamal Khashoggi sesegera mungkin'," dalam percakapan telepon yang dipantau oleh badan AS tersebut.

Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober dalam suatu gerakan, yang dikatakan Presiden Turki Tayyip Erdogan diperintahkan oleh pemimpin tingkat tertinggi Saudi. Setelah memberikan berbagai penjelasan bertentangan, Riyadh pada pekan lalu mengatakan bahwa Khashoggi dibunuh dan jasadnya dimutilasi. Pembunuhan itu terjadi ketika perundingan untuk membujuknya kembali ke Saudi menemui kegagalan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement