REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan belum ada informasi terkait penangkapan tokoh pemuda Hercules Rosario Marshal yang diamankan di Polres Jakarta Barat. Seandainya pihak aparat menilai ada pelanggaran hukum terhadap Hercules, maka serahkan kepada hukum dan harus jalani proses hukum tersebut
"Tentunya kita negara hukum, pak Prabowo dan saya banyak teman. Waktu saya mau berangkat ke Malang tiga minggu yang lalu ketemu (Hercules) di airport (bandara), kami berpelukan, ada fotonya malah," kata Sandiaga di Jakarta Selatan, Kamis (22/11).
Sandiaga mengatakan Prabowo-Sandi memastikan bahwa ingin menegakkan hukum seadil-adilnya. "Karena dia teman Prabowo-Sandi terus dia dihukum, terus karena dia temannya presiden atau kiai Ma'ruf, jangan sampai seperti itu," kata cawapres pasangan Prabowo Subianto ini.
Dia juga menyerahkan kepada proses hukum soal penahanan Hercules. "Kami tidak ingin mengomentari proses hukum, biarkan. Dan tentunya proses hukum itu berjalan sesuai koridor hukum," kata Sandiaga.
Tindak pidana yang dilakukan Hercules terkait dengan penangkapan 23 preman yang menguasai lahan bersertifikat dan melakukan intimidasi terhadap pemilik lahan di Kalideres Jakarta Barat pada Selasa (6/11). Hercules diduga memimpin para preman itu.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.