Jumat 23 Nov 2018 06:32 WIB

TPPAS Legok Nangka Ditargetkan Beroperasi pada 2022

Pemerintah mengebut pembangunan konstruksi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Friska Yolanda
Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS)
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar terus mematangkan rencana pembangunan  Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka. Bahkan, saat ini TPPAS Legok Nangka masuk menjadi salah satu proyek strategis nasional berdasarkan Perpres 58/2017. Ditargetkan TPPAS ini beroperasi pada 2022.

"Lokasinya sekarang menjadi bukan hanya di Kabupaten Bandung tapi juga masuk wilayah Garut," ujar Sekda Jabar Iwa Karniwa, kemarin.

Iwa mengatakan, nilai investasi proyek tersebut mencapai 245 juta dolar AS. Skemanya, direncanakan KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha). Pembangunannya diharapkan dapat dimulai pada 2020.

"Target operasional direncanakan pada 2022," katanya.

Saat ini, kata dia, luas lahan yang telah dibebaskan hingga 2017 sudah 78,1 hektare. Sampahnya, nanti akan berasal dari enam kabupaten sesuai dengan kesepakatan. Di antaranya,  Sumedang, Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Garut.

"Rata-rata jumlah sampah diproyeksikan 1.820 ton per hari. Tipping fee sesuai yang telah disetujui, itu 386 ribu ton dengan porsi 70 persen kabupaten/kota dan provinsi 30 persen," katanya. 

Untuk status pelaksanaan, kata dia, sekarang sudah tahapan perencanaan KPBU. Lalu, berikutnya adalah penyiapannya pengajuan dokumen, penyusunan kajian akhir prastudi, kelayakan, market sounding, dan pembentukan tim KPPBU. 

"Sekarang kita tahapan prakualifikasi diusulkan nanti kepada Pak Gubernur akan ada ekspose khusus nanti ada Pak Asda II, disusulkan pada Janurai 2019," katanya.

Iwa berharap, investor sudah terpilih pada pertengahan 2019. Selanjutnya dilakukan perjanjian kerja sama dengan PT PLN mengenai perjanjian jual beli listrik dan persetujuan interkoneksi.

"Ini juga diharapkan Desember 2018 selesai. Ini penting dalam rangka mempercepat proses banyaknya minat investasi dalam KPBU ini," kata Iwa seraya mengatakan, penjaminan proyek dilakukan oleh PT PII.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement