REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Nama Zlatan Ibrahimovic tak asing lagi di jagad sepak bola dunia. Pesepak bola 37 tahun itu telah membela sejumlah klub elite di berbagai negara.
Kini eks kapten tim nasional Swedia itu berkostum La Galaxy. Total, ia telah mencetak lebih dari 500 gol saat membela timnas dan sejumlah klub.
Dalam sebuah wawancara, Ibrahimovic mengaku dirinya terlatih sebagai pencetak gol ulung sewaktu di Juventus. Pada 2004 lalu, ia hengkang dari Ajax Amsterdam ke Juve.
Kala itu, Si Nyonya Tua dilatih Fabio Capello. "Di Ajax saya bermain sepak bola indah. Tapi berubah ketika di Juventus. Dengan Capello, segalanya tentang gol," kata eks Manchester United kepada BBC Sport dikutip dari Football Italia, Jumat (23/11).
Ibrahimovic menerangkan, bagaimana Capello melatihnya menjadi goal getter. Asisten sang allenatore memilih beberapa pemain dari akademi Juve. Pemain-pemain tersebut bertugas memberi umpan silang dan Ibra terlatih membobol gawang selama 30 menit per hari.
Terkadang, Ibrahimovic mengaku merasa lelah dengan kebiasaan itu. "Pada akhirnya saya menjadi mesin di depan gawang," ujar dia mengenang.
Menurut Ibrahimovic, ia datang ke Italia saat Serie A Italia sedang berada di puncak. Sangat sulit bagi seorang penyerang mencetak gol di liga tersebut.
Ibra mengingat sebuah laga Juventus versus AC Milan. Kala itu ia bahkan tidak memiliki banyak kesempatan mengambil bol dari Paolo Maldini dan Alessandro Nesta. Belum lagi kiper kelas dunia milik Milan, Nelson Dida.
"Tapi saya beruntung, saya punya Gianluigi Buffon sebagai mitra latihan. Di depan Buffon ada Lilian Thuram dan Fabio Cannavaro. Jika Anda melewati mereka, Anda akan merasa sakit di mana-mana," ujar sosok yang sempat berkostum Paris Saint-Germain, AC Milan, Inter Milan, Barcelona, dan Malmo tersebut.