REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan CIA belum menyimpulkan kasus kematian jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Menurut Trump fakta-fakta pembunuhan Khashoggi memang tak dapat diketahui sepenuhnya.
"Mereka (CIA) tidak menyimpulkan. Mereka tidak sampai pada kesimpulan, mereka memiliki perasaan tertentu (perihal kasus Khashoggi)," kata Trump kepada awak media di resor pribadinya di Florida, dikutip laman Hurriyet Daily News, Jumat (23/11).
Trump pun mengungkapkan keraguannya bahwa semua fakta, termasuk dugaan keterlibatan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dalam kasus Khashoggi dapat terungkap. "Mereka belum menyimpulkan, saya tidak tahu apakah ada yang bisa menyimpulkan putra mahkota (Pangeran MBS) melakukannya," ujarnya.
Menurut Trump, dugaan keterlibatan Pangeran MBS dalam kasus Khashoggi telah dibantah tegas oleh Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud. "Ayahnya menyangkalnya, raja (Salman), dengan penuh semangat. CIA tidak mengatakan mereka melakukannya," kata dia.
Dalam pernyataannya pada Selasa (20/11), Trump telah mengatakan AS mungkin tidak akan pernah tahu semua fakta tentang kasus Khashoggi. Oleh sebab itu, Washington akan mempertahankan hubungan dan kerja samanya dengan Riyadh.
Senator terkemuka AS, termasuk Senator Republik Bob Corker dan Senator Demokrat Bon Menendez mengecam pernyataan Trump. Mereka tidak sepakat dengan keputusan Trump yang enggan menjatuhkan sanksi kepada Saudi atas pembunuhan Khashoggi.
Khashoggi dibunuh di gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Wakil Jaksa Penuntut Umum Saudi Shalaan bin Rajh Shalaan mengatakan pembunuhan terhadap Khashoggi memang direncanakan. Kendati demikian, baik Erdogan dan Shalaan, tak secara tegas menuding Pangeran MBS yang memerintahkan pembunuhan tersebut.
Saat ini Saudi telah menahan 11 tersangka yang terlibat dalam pembunuhan tersebut. Lima tersangka di antaranya telah dituntut hukuman mati.