Jumat 23 Nov 2018 16:04 WIB

Hasil Perikanan Tangkap di DIY Cukup Besar

Produk laut dari DIY seperti ikan tongkol hingga cakalang banyak diekspor.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Ikan laut hasil tangkapan nelayan.
Foto: Antara.
Ikan laut hasil tangkapan nelayan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Produk hasil perikanan tangkap (produk laut) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup besar. Dari target sekitar 5.800 ton, volume produk perikanan tangkap tersebut tinggal kurang 10 persen dari target.

"Sehingga nanti di akhir tahun sudah bisa menutup dan bahkan kelihatannya bisa melebihi target," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Bayu Mukti Sasongko, pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta.

Menurutnya, meskipun sepanjang Oktober-November terjadi gelombang tinggi, kondisi itu tidak memengaruhi hasil perikanan tangkap di DIY. Karena sedang musim ikan tangkap seperti cakalang.

Ia menambahkan, sebagian besar hasil perikanan tangkap (produk laut) dari DIY diekspor melalui Surabaya. Seiring itu, hasil tangkapan nelayan banyak ditampung oleh Asosiasi Tuna Indonesia.

"Apabila kapal yang menangkap ikan dari laut merapat, truk-truk yang sudah menggunakan pendingin berdatangan," jelasnya.

Dijelaskan, pemasaran hasil perikanan tangkap ini sejauh ini tidak menemui kendala. Termasuk apabila hasil perikanan tangkap melebihi target, tetap dapat diserap pasar.

"Untuk  budi daya ikan targetnya 68 ribu ton, sedangkan sampai sekarang untuk mencapai target tersebut masih kurang dari 20 persen," ujar dia.

Terpisah, eksportir dan mantan ketua Kadin DIY, Nur Achmad Affandi, mengungkapkan ekspor produk laut (marine product) dari DIY sebetulnya mempunyai peluang yang besar. Produk laut dari DIY seperti ikan tongkol hingga cakalang banyak diekspor.

Demikian pula kualitas produk ikan tongkol dari DIY tidak kalau dengan ikan tongkol dari Cina dan Jepang. "Namun sayangnya  DIY tidak pernah ekspor sendiri, karena tidak mempunyai pabrik pengolahan ikan yang berstandar internasional," katanya.

Padahal, lanjut Nur Achmad, syarat ekspor ikan adalah harus mempunyai pabrik pengolahan ikan yang berstandar internasional. Selama ini, ikan dari DIY diekspor melalui Surabaya, Semarang, dan Jakarta yang mempunyai pabrik pengolahan ikanyang berstandar internasional.

Karena itu, Nur Achmad Affandi mengharapkan pengusaha di DIY membangun pabrik pengolahan ikan berstandar internasional dan perbankan membantu untuk pendanaannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement