REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Musisi Palestina banyak menerima manfaat dari kehadiran mereka di Spotify. Aplikasi musik ini meluncurkan layanan streaming internet di Timur Tengah dan Afrika Utara pekan lalu.
Spotify adalah perusahaan streaming besar pertama yang meluncurkan program khusus untuk wilayah Palestina. Hal tersebut memungkinkan seniman lokal untuk menjangkau khalayak global baru meski ada tantangan lokal.
"Sebagai seniman Palestina, kami menghadapi banyak pembatasan. beberapa tidak dapat melakukan perjalanan di negara lain," kata seorang penyanyi Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur, Bashar Murad seperti dilansir Reuters.
Ia mengatakan, Spotify membantunya agar musiknya didengar. Peminat musiknya pun kini sudah mencapai ribuan.
"Setelah peluncuran, pengikut bulanan saya (di Spotify) meningkat dari 30 menjadi 6.500," ujarnya.
Namun, kurangnya layanan seluler berkecepatan tinggi di Tepi Barat dan Jalur Gaza akan membatasi penggunaan aplikasi ini. Wilayah Palestina adalah satu-satunya pasar Arab yang termasuk dalam peluncuran regional Spotify tanpa infrastruktur broadband 4G. Tepi Barat meluncurkan layanan 3G pada akhir 2017, tetapi Gaza hanya memiliki layanan 2G.
Spotify secara tidak resmi telah tersedia di Tepi Barat dan Gaza selama beberapa tahun melalui akun yang terdaftar di Israel atau pasar lain. Apilkasi ini diakses melalui jaringan pribadi virtual atau VPN.
"Memiliki musik dan layanan sosial khusus untuk wilayah Palestina adalah sesuatu yang signifikan, Meskipun pembatasan, Kami dapat bersatu di media sosial," kata Murad.