Sabtu 24 Nov 2018 11:09 WIB

Anies Sebut Pulau Reklamasi akan Jadi Areal Terbuka Publik

Anies memberikan gambaran pengelolaan pulau reklamasi nantinya.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri)
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan memberikan gambaran mengenai hasil pengelolaan pulau-pulau reklamasi yang akan dilakukan oleh Jakpro. Menurutnya, pulau-pulau reklamasi akan menjadi areal yang terbuka oleh publik.

"Gambaran besarnya kita akan punya area yang terbuka untuk publik. Dan kita akan punya kampung yang kita akan lakukan peremajaan, mereka bisa hidup sebagai nelayan, tapi di sisi lain pantainya terbuka dan dipakai oleh berbagai kalangan. Menarik sekali," kata Anies di Jakarta Timur, Jumat (23/11).

Anies melanjutkan, dalam pulau nantinya juga akan disediakan pelabuhan terintegrasi. Menurutnya, nantinya akan ada tiga tempat yang akan terintegrasi.  Di antara tiga dari tempat itu adalah pasar ikan. Dia menyebut pihaknya saat ini akan tengah meminta gambaran secara tiga dimensi, agar bisa lebih ilustratif.

Jakpro, kata dia, saat ini tengah bersiap untuk mengerjakan pengelolaan lahan di pulau-pulau reklamasi, yaitu Pulau C, Pulau D, dan Pulau G. Dia meminta kepada Jakpro untuk mematangkan rencana terlebih dahulu, sesuai dengan aturan perundang-undangan.

"Karena ada UU untuk pengelolaan reklamasi, ada PPnya juga. Semuanya sesuai baru kemudian kita bicara hasil yang fix," ujarnya.

Sebab, saat ini, kata dia, masih belum ada institusi yang melakukan pengelolaan lahan reklamasi. Oleh karena itu, pihaknya menugaskan kepada Jakpro untuk melakukan pengelolaan.  Anies melanjutkan, pihaknya juga tengah merencanakan nama baru untuk masing-masing pulau.

"Ini sedang merenung, apa nama yang tepat untuk pulau-pulau itu," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement