Sabtu 24 Nov 2018 14:13 WIB

DMI: Masjid Harus Ramah dan Rahmatan Lil 'Alamin

Infrastruktur masjid harus ramah terhadap semua kalangan.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Pemakmur Masjid/Ilustrasi
Foto: AP PHOTO
Pemakmur Masjid/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) berpandangan ke depan masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah mahdhah tetapi harus menjadi pusat peradaban. Artinya, masjid harus lebih ramah terhadap semua kalangan dan jadi rahmatan lil 'alamin.

Wakil Ketua Steering Committee (SC) Rakernas I DMI, Muhammad Natsir Zubaidi mengatakan, Rasulullah sudah memberi contoh bahwa masjid harus multifungsi. Masjid tidak hanya sebagai tempat melaksanakan ibadah mahdhah saja. "Masjid juga berfungsi untuk ukhuwah islamiyah, wathoniyah dan insaniah, masjid harus punya manfaat rahmatan lil 'alamin," kata Natsir kepada Republika.co.id saat Rakernas DMI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (24/11).

Natsir yang juga ketua Pimpinan Pusat DMI menegaskan, karena masjid rahmatan lil 'alamin maka jangan terjadi konflik antara masjid dan masyarakat setempat. Ke depannya masjid juga harus modern. Artinya pengelolaan masjid harus mengikuti perkembangan zaman.

Menurutnya, masjid juga harus jadi pusat peradaban. Di masjid perlu ada sekolah dan perpustakaan. Maka masjid bisa menjadi pusat pendidikan dan dakwah. Selain itu ke depan perlu ada model masjid yang dekat dengan pasar agar dekat dengan kegiatan ekonomi. Dengan demikian bisa tercapai visi DMI memakmurkan dan dimakmurkan masjid.

Disamping itu, sekarang dunia tengah menghadapi revolusi industri. Maka umat Islam tidak boleh ketinggalan dalam segala aspek. Artinya, umat Islam tidak boleh ketinggalan sumber daya manusianya dan tidak boleh ketinggalan infrastruktur masjidnya.

Infrastruktur masjid harus ramah terhadap semua kalangan. "Masjid ke depan harus bisa melayani dan ramah lingkungan, ramah anak, ramah keluarga, ramah orang lanjut usia (lansia) dan ramah difabel," ujarnya.

Natsir mengatakan, masih banyak masjid yang mengharuskan orang lansia menaiki tangga. Ke depan masjid harus ramah terhadap orang-orang lansia. DMI dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) juga telah bekerjasama dalam hal rancangan dan desain masjid.

Maka masjid yang berada di lokasi rawan gempa bumi, rancangan bangunannya harus tahan gempa. Oleh karena itu DMI sedang menyusun buku panduan masjid Indonesia. Isinya tentang model-model masjid di Indonesia, termasuk model masjid yang ramah sampai masjid tahan gempa bumi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement